Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengimbau
semua pihak di bumi cenderawasih untuk tetap tenang dan tak terpancing,
menyikapi tewasnya empat warga di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat.
Klemen berharap semua pihak menjaga keamanan dan ketertiban
di wilayahnya masing-masing.
“Sebab tentunya kita tidak mengharapkan adanya situasi
seperti itu. Intinya masalah ini baru akan diselidiki pihak kepolisian melalui tim
yang akan turun ke lokasi”.
“Yang pasti ini bukan konflik berkepanjangan namun terjadi
antar pibadi ke pribadi. Tidak ada hubungan dengan institusi,” terang dia di
Jayapura, Selasa (28/05).
Diketahui, Sekitar 350 orang yang diduga digerakan oleh
salah satu oknum caleg, pada Senin (27/05) siang, mengamuk dengan merusak
kantor Distrik Fayit dan salah satu rumah milik Anggota DPRD Asmat, karena
merasa tidak puas atas hasil pleno KPU Asmat.
Empat petugas Posramil Fayit yang berada tidak jauh dari
lokasi kejadian mencoba menenangkan dengan mengeluarkan tembakan ke atas untuk
menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang
anggota TNI tersebut.
Dalam situasi terancam salah seorang anggota posramil
terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan
diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas. Akibat kejadian
tersebut, empat warga tewas dan satu orang lainnya mengalami luka tembak.
Empat warga yang tewas akibat kejadian tersebut adalah, Xaverius
Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16) dan Frederikus Inepi (35).
Pangdam XVII/Cenderawasi Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit
Sembiring telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas Ham Papua untuk
membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.
Pagi ini (28/05/2019) Tim investigasi yang terdiri dari
unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem
174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua telah bertolak ke Fayit. Tim tersebut
dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R. Agus Abdurrauf.