Badan Pusat Statistik (BPS) Papua
mengkonfirmasi sulitnya mengumpulkan data transportasi udara dari Bandara
Sentani Jayapura.
Hal demikian menyebabkan dalam rilis bulanan BPS Papua, tak
pernah menampilkan aktivitas maupun arus keluar masuk orang maupun barang di
Bandara Sentani Jayapura.
“Padahal sebenarnya kami sudah berusaha keras untuk bisa
mendapatkan datanya tepat waktu. Setidaknya time line-nya bisa dua bulan sekali
kita rilis. Sayangnya, dari sana (Bandara Sentani-red) yang memang tak bisa
menampilkan data yang kami minta”.
“Alasan dari mereka (pihak bandara) dari bagian pelaporan
cargo yang kerap telat menyampaikan data. Kalau pihak bandaranya sih mungkin
siap menyampaikan. Hanya memang sebenarnya ada sih data yang disampaikan pihak
bandara, tapi terlalu rendah kalau kami tampilkan dibandingkan rutinitas tiap
bulannya,” ujar Kepala BPS Papua Simon Sapary melalui Kepala Seksi Statistik
Niaga dan Jasa BPS Papua Kartika
Apriyanthi, di Jayapura, kemarin.
Menurut ia, pihak BPS Papua sampai saat ini terus berusaha
mendapatkan data yang akurat terkait transportasi udara. Untuk itu, dia
berharap kedepan ada kerja sama pula dari pihak airlines atau maskapai untuk
bisa rutin menyampaikan aktivitas orang dan barang yang keluar masuk Bandara Sentani
Jayapura.
“Sebab data juga kan diambil bandara dari maskapai. Untuk
itu, kita harap bisa ada kerja sama dari pihak airlines untuk memudahkan pihak
bandara dalam menyampaikan pendataan,” harap ia.
Sebelumnya, pihak BPS Papua memastikan hanya mampu menampilkan
transportasi angkutan laut. Dimana penumpang angkutan laut yang berangkat dan
datang pada April 2019 di Pelabuhan Jayapura dan Merauke, disebut mengalami
penurunan.
Menurut Kartika Apriyanthi, total jumlah penumpang angkutan
laut yang berangkat tercatat sebanyak 8.043 dengan perincian 6.858 orang dari
Pelabuhan Jayapura dan 1.185 dari Pelabuhan Merauke.
Sementara jumlah penumpang datang dengan angkutan laut pada
bulan yang sama, terjadi penurunan sebesar 24,82 persen. Dimana tercatat 7.658
penumpang yang datang ke Papua, dengan perincian 6.093 orang di Pelabuhan
Jayapura serta 1.565 orang di Pelabuhan Merauke.
Sedangkan untuk volume barang yang dimuat pada April 2019,
lanjut ia, tercatat sebanyak 10.577 ton. Untuk volume barang yang dibongkar
pada April 2019, tambah Kartika, tercatat sebesar 120.305 ton.