Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi
Papua mengajak pihak perguruan tinggi di bumi cenderawasih, untuk membahas,
mengkaji bahkan meneliti proses penangkapan ikan secara tradisional yang
dilakukan pada sejumlah wilayah pesisir.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua
FX. Mote, pengkajian di bidang perikanan diyakini mampu meningkatkan hasil
tangkapan serta mencegah kerusakan lingkungan akibat penangakapan secara
ilegal.
“Contohnya kearifan lokal atau penangakapan ikan di yakni
Kabupaten Biak, dimana mereka ada yang menangkap ikan secaracara tradisional
tanpa merusak lingkungan”.
“Caranya mereka akan membendung air laut dengan memakai
batu-batu saat air surut. Lalu ketika air pasang, maka akan ada sejumlah ikan
yang terperangkap. Cara ini dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang dahulu
sampai sekarang. Sehingga saya rasa hal ini perlu ada penelitian untuk hal baik
kedepan,” kata dia di Jayapura, dalam satu kesempatan, pekan lalu.
Selain itu, dia berharap pihak perguruan tinggi di Papua
yang memiliki jurusan antropologi (kelautan dan perikanan) agar ikut meneliti
bagaimana kehidupan masyarakat di pesisir dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
dengan makan ikan.
Sebab laut Papua merupakan mata pencaharian utama masyarakat
pesisir, dimana hasil buminya telah banyak disuplai untuk memenuhi kebutuhan
seluruh masyarakat yang berdomisili di wilayah pegunungan Papua.
Pada kesempatan itu, Mote mengapresiasi rencana Universitas
Rhode Of Island Amerika Serikat (AS) yang bakal membuka fakultas perikanan dan
ilmu kelautan di bumi cenderawasih. Dimana kerja sama pembukaan fakultas
perikanan ini, akan menggandeng pihak Universitas Cenderawasih (Uncen)
Jayapura.
Dia berharap dalam kerja sama itu, dapat meneliti proses
penangkapan ikan secara tradisional yang dilakukan pada beberapa daerah
pesisir, guna mempertahankan serta melestarikan kearifan lokal di bumi
cenderawasih.