Pemerintah Provinsi Papua menyoroti kurangnya Orang Asli Papua (OAP) yang menjadi pengrajin kayu atau pengusaha somel.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa, dalam satu kesempatan, Rabu.
“Padahal bumi cenderawasih memiliki hutan kayu yang luas dan besar. Namun apakah ada OAP yang menjadi pengusaha somel?
“Saya sendiri beli kayu dari teman orang Toraja yang punya somel. Lalu saya tanyakan apakah ada orang asli Papua punya somel, katanya tidak ada. Sehingga saya kira ini harus jadi perhatian kita bersama,” terang ia.
Menurut dia, pengelolaan hutan di wilayah Provinsi Papua mestinya membawa berkah bagi masyarakat asli Papua. Sebab, masyarakat Papua selama ini rasanya belum benar-benar merasakan manfaat dari kekayaan hutan Papua.
“Untuk itu, saya minta Dinas Kehutanan Provinsi Papua dan Kabupaten/kota kedepan harus bisa orbitkan anak-anak asli Papua agar menjadi pengusaha kayu”.
“Diantaranya mungkin dinas kehutanan coba programkan mesin pemotong kayu bagi masyarakat asli Papua. Sehingga OAP bisa kita dorong jadi pengusaha somel,” ucap ia.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Yan Yap Ormuseray menyatakan siap menjadikan OAP tuan di negerinya sendiri.
Kendati demikian, pihaknya masih mendorong agar warga Papua diberi akses (legal) untuk menebang kayu dari pemerintah pusat.
“Sebab kalau masyarakat bisa menebang kayu sendiri, tentu dapat meningkatkan kehidupan mereka. Maka itu kami harapkan dukungan dari semua mitra kehutanan untuk bisa bersama-sama berjuang agar izin pengelolaan kayu oleh masyarakat adat bisa diterbitkan Kementerian Kehutanan tahun ini,” tutup ia.