Badan Pusat Statistik (BPS) Papua merilis data ekspor bumi cenderawasih pada Januari 2021 tercatat senilai US$232,22 juta atau menurun sebesar 42,96 persen dibanding bulansebelumnya senilai US$ 407,13juta.
Menurut Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina, dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada Januari ini, hanya berupa non migas senilai US$ 232,22 juta.
Dimana ekspor ke enam negara utama pada Januari 2021 tercatat senilai US$ 181,53 juta atau menurun 48,26 persen dibanding nilainya pada Desember 2020 sebesar US$350,87 juta.
“Sementara ekspor ke negara lainnya pada Januari 2021 senilai US$50,69juta atau menurun 9,92 persen dibanding Desember 2020, sebesar US$56,27juta,” kata dia.
Impor Papua, lanjut dia, pada Januari 2021 juga tercatat senilai US$10,45 juta atau menurun 57,59 persen dibanding impor pada Desember 2020 senilai US$24,64juta.
Dimanan impor 10 golongan nonmigas utama pada Januari 2021 tercatat senilai US$8,31 juta atau menurun 2,66 persen dibanding Desember 2020 yang sebesar US$ 8,53juta.
Sementara impor dari tujuh negara utama pada Januari 2021 tercatat sebesar US$9,12 juta atau menurun 38,27 persen dibanding Desember 2020.
“Sedangkan tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Januari 2021 adalah Australia senilai US$8,77 juta (83,88persen), Korea Selatan dengan impor senilai US$0,88juta (8,41 persen), serta Papua New Guinea (PNG) senilai US$0,39 juta (3,73persen),” pungkas dia.