Curah hujan dengan intensitas tinggi di Kota dan Kabupaten Jayapura pada Minggu (21/2/2021) malam hingga Senin (22/2/2021), mengakibatkan beberapa titik tergenang air. Salah satunya di area gedung SMA YPKP Sentani, Kabupaten Jayapura.
Kepala BBKSDA Papua, Edward Sembiring yang melakukan pemantauan menyebut ketinggian air bahkan sebatas betis orang dewasa. Air juga mengalir deras ke permukaan yang lebih rendah.
Menyikapi hal itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun wajib waspada dengan situasi dan kondisi di masing-masing lingkungannya.
“Warga harus jeli membaca tanda-tanda alam sebagai langkah mitigasi atau mengurangi resiko bencana paling dini”
“Artinya, dengan begitu kita bisa mengantisipasi segala kemungkinan. Dan yang utama kita dapat mengurangi dampak kerugian yang mungkin timbul dari keadaan alam tersebut,” terang Edward di Jayapura, Rabu.
Dari pantauan BBKSDA Papua baru-baru ini, enam sungai yang berhulu di dalam kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop menunjukan situasi normal walaupun kondisi air keruh.
Pantauan dimulai pada 4 s/d 13 Februari 2021 di Sungai Ibhoy, Taruna, Sereh, Makanuay, Ular, dan Kemiri, dimana keseluruhan menunjukkan debit air yang stabil dengan tidak terdapat indikasi penyumbatan.
Hanya saja, tim pemantau melaporkan terdapat dua titik longsor di Sungai Ibhoy. Dimana titik pertama berjarak 300 meter dari batas kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop, sementara titik kedua berjarak 2.500 meter dari batas kawasan.
“Material longsor tidak membentuk bendung alam, meski pada titik longsor pertama terjadi penyempitan badan sungai. Tim akan terus memantau kondisi di lapangan dan melaporkan secara langsung hasilnya melalui media sosial resmi BBKSDA Papua, baik facebook maupun instagram,” ujarnya.