JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat secara bulanan wilayah Bumi Cenderawasih mengalami inflasi sebesar 1, 41 persen pada perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) setempat.
Kendati demikian terdapat dua provinsi lainnya di Tanah Papua yang juga mengalami inflasi di November 2024, yakni Papua Tengah dan Papua Selatan.
Papua Tengah inflasi 0,37 persen lalu Papua Selatan 0,25 persen. Namun untuk Provinsi Papua Pengunungan mengalami deflasi 0,15 persen,” kata Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Senin.
Menurut Adriana, inflasi yang terjadi pada ketiga provinsi tersebut berdasarkan kelompok pengeluaran seperti Provinsi Papua secara bulanan BPS mencatat terdapat enam bagian yang mengalami inflasi serta satu mengalami deflasi dan empat lainnya tidak mengalamin inflasi maupun deflasi.
“Di mana kelompok yang memberikan andi inflasi bulanan tertinggi pada Provinsi Papua yakni makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,24 persen dan deflasi perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu sebesar 0,12 persen,” ujarnya.
Dia menjelaskan lalu untuk Papua Selatan tercatat enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok alami deflasi dan tiga kelompok mengalami inflasi dan deflasi.
“Andil inflasi bulanan tertinggi pada Papua Selatan tercatat pada makanan, minuman dan tembakau yaitu 0,15 persen dan deflasi pada kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga serta kelompok peralatan dan pemeliharan rutin yaitu masing-masing 0,1 persen,” katanya.
Menurut Adriana, kemudian pada Papua Tengah terdapat tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, satu deflasi dan tiga tidak mengalami inflasi dan deflasi,
“Dan andil inflasi tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu 0,29 persen dan andil deflasi bulanan tercatat pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,1 persen,” tandasnya. ***