Pj. Gubernur Papua Ramses Limbong (Foto: KominfoPapua/Antok)
AYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong mengatakan, program makanan bergizi gratis (MBG) bagi pelajar harus dikemas dengan baik. Sebab, makanan ini untuk kebutuhan satu tahun.
“MBG ini untuk kebutuhan selama setahun, sehingga tidak bisa hanya berpikir untuk satu hari saja, oleh sebab itu harus dikemas dengan baik,” ucap Ramses.
Agar semuanya berjalan baik, maka koordinasi dan persiapan yang matang sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Pihaknya pun terus mendorong percepatan program dapur mandiri untuk penyediaan MBG bagi siswa di berbagai distrik di Papua.
Upaya ini disertai dengan sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah dikumpulkan guna memastikan kesiapan operasional, termasuk ketersediaan alat masak dan fasilitas pendukung lainnya.
“Dalam pertemuan tersebut, Distrik Abepura dinilai yang paling siap untuk memulai program ini,” kata Gubernur Ramses.
Hanya saja, kapasitas dapur mandiri yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) bersama pihak restoran masih terbatas, yakni maksimal 3.500 porsi per hari. Sementara jumlah siswa SD di Abepura saja mencapai sekitar 8.000.
“Dalam pertemuan itu, saya sudah arahkan SPPG, namun yang menjadi koordinator utama tetap BGN melalui SPPG di masing-masing wilayah,” tutupnya. ***