Pemerintah optimis dengan mensinergikan langkah kebijakan pusat dan pemerintah daerah, target untuk menekan angka kemiskinan hingga 8,5% di tahun 2009 dapat tercapai, ujar Menko Kesra Aburizal Bakrie dalam rilis yang dibacakan oleh staf khususnya, Lalu Mara, di Jakarta. Dilaporkan juga bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menginstruksi Menko Perekonomian Boediono untuk segera mensinergikan langkah kebijakan pusat dan pemerintah daerah demi tercapainya target penurunan kemiskinan. Menurut Aburizal, ada dua program jalan pintas untuk menekan kemiskinana tersebut yakni Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (PPKP) yang dipadukan menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Lebih jauh dilaporkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan kementerian koordinator bidang kesejahteraan rakyat di bidang ketenagakerjaan, pengetasan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan telah menunjukan hasil yang positif. Namun demikian tantangan terbesar jangka pendek yang dihadapi Kesra adalah bagaimana menekan angka kemiskinan, tingkat kelahiran dan tingkat kematian bayi. Diakui oleh Menko Kesra bahwa selama tahun 2006 angka kemiskinan kembali meningkat menjadi 17,8%, karena itu tantangan terbesar Kesra dalam jangka pendek adalah mengembalikan tren tersebut guna mengejar sasaran penurunan kemiskinan hingga 8,5% di tahun 2009.
Di bidang pendidikan, fokus utamanya tertuju pada perluasan akses pendidikan khususnya untuk tingkat SMP ke atas, perbaikan mutu dan menejemen pendidikan.
Dalam pemerataan akses pendidikan, disparitas APK SMA/MA/SMK/SMALB antara kabupaten dan kota kondisinya di tahun 2004 dan 2005 hampir sama. Pada 2006 ditargetkan 31,00 dan realisasinya 31,44. Untuk peningkatan mutu dan daya saing pendidikan, sebagai contoh rata-rata nilai ujian nasional (UN) SMP/MTs kondisi pada 2004 sebesar 5,26, realisasi 2005 mencapai 6,28. Target pada 2006 sebesar 6,54 dan realisasinya 7,05. Rata-rata nilai UN SMA/SMK/MA kondisi pada 2004 sebesar 5,31, realisasi 2005 sebesar 6,52, target pada 2006 sebesar 7,68 dan realisasinya sebesar 7,33. "Kami menyimpulkan mayoritas sasaran pendidikan terpenuhi. Ke depan, program BLT bersyarat dapat menjadi solusi peningkatan hasil dalam bidang pendidikan," tegasnya.
Sementara itu pencapaian di bidang kesehatan, Menko Kesra Aburizal menilai telah ada perbaikan yang cukup berarti dalam indeks pembangunan manusia, khususnya bidang kesehatan. Hal ini dapat dilihat pada tingkat kelahiran yang menurun serta diikuti dengan penurunan tingkat kematian bayi. Dilain pihak angka harapan hidup juga meningkat. Seperti diketahui laju pertumbuhan penduduk telah menurun, yakni dari 2,3% pada 1980 menjadi 13% pada 2006. Angka kelahiran yang pada 1980 tercatat sebesar 4,68% turun menjadi 2,21% pada 2006. Dengan demikian angka kematian menurun dari 109% pada 2004 menjadi 30,8% pada 2006.
Sumber : http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=277053&kat_id=23