"Gubernur Papua Barnabas Suebu SH menegaskan pengembangan riset harus mengacu kepada Arah dan Kebijakan Umum Pemerintah Provinsi Papua sesuai RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Papua tahun 2006-2011. Hal ini guna terwujudnya, kualitas kehidupan yang lebih baik melalui empat agenda utama pembangunan seperti yang dituangkan kedalam RPJM. Penegasan ini sebagaimana ditegaskan Suebu dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Papua pada acara lokakarya pemetaan kesiapan penerapan metode koordinasi terbuka (Open Method of cordination) kerjasama Dewan Riset Nasional dengan Riset Daerah, di Sasana Krida Kantor Gubernur, Rabu (6/8). Menurut Suebu, salah satu rekomendasi dari rapat koordinasi Nasional Riset dan Teknologi tahun 2008 di Palembang adalah penerapan metode koordinasi terbuka (open me thod of coordinataion) dalam penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.
"Koordinasi adalah keselarasan disemua tingkatan (kebijakan, strategi , program dan kegiatan) dalam pen capaian tujuan bersama, maka open me thod of coordinataion (OMC) merupakan pelaksanaan koordinasi yang bersifat terbuka. Maksudnya agar setiap pihak yang terlibat tetap berpegang pada tugas pokok, fungsi dan wewenang masing-masing, bersifat sukarela dan bertumpu pada pertukaran data informasi dan pengetahuan. Dikatakan, pada dasarnya OMC adalah proses berkomunikasi yang mengarah pada tercapainya tujuan bersama yang disepakati. Disamping itu, komunikasi yang tuntas merupakan syarat terwujudnya koordinasi. Kata-kata koordinasi sangat mudah untuk diucapkan namun sangat sulit untuk dilaksanakan dalam kondisi apapun, maka harapan kita semua dengan pelaksanan lokakarya ini akan terjadi suatu proses koordinasi yang mengarah pada semua lini dan tingkatan.
"Oleh karena itu, lanjut Suebu, dengan terlaksananya lokakarya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi peserta. Serta Pemerintah Daerah akan mendapat gambaran berbagai aspek menyangkut kebijakan mengenai IPTEK Daerah guna menunjang program-program Pembangunan Daerah. Untuk diketahui, kegiatan lokakarya ini digelar selama dua hari (6-7 Agustus) dan dihadiri pengurus Dewan Riset Daerah Papua, Dewan Riset Nasional, Angota DPRP, Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua, Pejabat TNI/Polri, pihak perguruan tinggi, tokoh masyarakat dan LSM. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Hadi Subroto, BSc,SE,M.Si, dalam laporannya mengatakan, kegiatan lokakarya berangkat dari rencana pemetaan kegiatan dalam penerapan metode koordinasi terbuka dengan harapan dapat menjadi langkah awal dalam penyusunan data base kegiatan penelitian dan pengembangan yang komprehensif serta terpadu. Menurut Hadi, kegiatan ini antara lain bertujuan menggali dan mengetahui seberapa dalam pemahaman terhadap Visi Pembangunan Daerah dan penjabarannya serta menyiapakan bahan masukan penyusunan kebijakan strategi Daerah (Jakstrada), IPTEK Papua tahun 2009-2011 dan agenda riset daerah (ARD) Papua.