"Menkokesra Aburizal Bakrie didampingi Mendagri Mardiyanto, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Kepala BIN Syamsir Siregar, Kamis (7/8) menerima 156 mantan OPM yang kembali ke pangkuan NKRI. Mereka berasal dari 2 kelompok berbeda, yakni Agustinus Kaproka 50 orang di Kabupaten Lani Jaya, dan Paulus Kalakdana sebanyak 106 orang berikut 3 pucuk senjata yang diserahkan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Kunjungan Menkokesra dan rombongan ke Lani Jaya sebenarnya adalah untuk memenuhi janji memberikan bantuan pemukiman dan prasarana lain yang dibutuhkan pada acara peletakan batu pertama rehabilitas gedung sekolah di Distrik Balingga Kabupaten pemekaran Lani Jaya, sebagai awal dimulainya pembangunan pemukiman di tiga titik yakni, Balingga, Kuyawage, dan Melagaineri. Kemudian selain menerima laporan pertanggungjawaban bantuan pasca bencana alam di Pegunungan Bintang, juga meresmikan penggunaan Kantor Kabupaten dan DPRD Pegunungan Bintang di Oksibil yang pada kedua acara ini disertai menerima para mantan anggota OPM.
"Dalam keterangan persnya di VIP Room Bandara Sentani Jayapura, Kamis Sore, Aburizal Bakrie berharap melalui pendekatan kesejahteraan rakyat bisa terwujud lebih baik lagi. Khususnya bagi para kelompok yang bersebrangan dengan Pemerintah, diharap mau turun dan sama-sama bergabung dengan Pemerintah untuk membangun Papua secara damai. ”Kita lupakan masa lalu, dan tentunya kita berikan jaminan keselamatan, kemudian Pemda kita harap bina mereka dan kita bangunkan kampung mereka. Karena Presiden tugaskan saya lakukan pendekatannya bukan secara keamanan tapi kesejahteraan rakyat. Dengan begitu, kita harap beberapa kelompok yang sudah ada mau kembali mengikuti saudara-saudaranya yang sudah kembali ke NKRI,” tukas Ical, sapaan akrab Menkokesra. Menurut Ical, kepada 106 mantan OPM yang diterima di Pegunungan Bintang nantinya akan dibangunkan 250 rumah juga serta pembangkit listrik mikro hidro dengan dana Rp. 98 milyar dari Pemerintah Pusat. Sedangkan 50 orang mantan kelompok masyarakat yang bersebrangan sudah dibangunkan rumah sebanyak 50 unit dari 100 rumah yang dibangun di Lani Jaya. 100 rumah ini disiapkan tidak hanya untuk para mantan OPM tapi juga untuk 20 orang tokoh masyarakat, 15 orang kepala suku, 15 tokoh agama. Bantuan yang diberikan di Lani Jaya senilai Rp. 40 milyar untuk pembangunan 100 rumah type 36, pustu, balai desa, pembangkit listrik micro hidro, demplot, rehabilitasi sekolah, sarana air bersih dan jalan desa di tiga distrik, yakni Balingga, Melagaineri dan Kuyawage.
"Dikemukakan Ical, saat ini Pemerintah Pusat sedang membangun hubungan dengan kelompok Tadius Yogi di Enarotali. Pihaknya berharap ada campur tangan Bupati Paniai untuk ikut merangkul kelompok yang bersebrangan itu, turun gunung dan membangun daerah. Kepada mereka tentu akan diberikan jaminan hidup serta bantuan untuk membangun kampungnya. ”Seperti untuk kelompok Pagiwak di Tolikara telah dibuatkan pertanian terpadu, kemudian kelompok Yon Merfik di Sarmi kita bangun fasilitas bercocok tanam dan berkebun,” cetusnya. Setelah itu, lanjut Ical, ia berharap kelompok Keli Kwalik di Timika dan Golia Tabuni di Puncak Jaya bisa pula ikut terpanggil untuk turun gunung dan mulai membangun Papua dengan damai. ”Jadi sekali lagi saya katakan bisa dibilang kita lakukan pendekatan kesejahteraan rakyat yang ini akan kita terapkan diseluruh Papua. Tapi tidak hanya untuk mantan OPM, tapi juga untuk masyarakat yang ada disekitarnya. Dan ini baru dari pusat, kita harap Pemda Kabupaten dan Kota juga mau ikut memberikan jaminan bagi mereka,” tegasnya.