Setiap lelaki atau perempuan yang aktif secara seksual harus tahu bagaimana memilih dan menggunakan kondom. Ada beberapa jenis kondom klasik yang efektif sebagai alat kontrasepsi dan mencegah penyebaran penyakit menular seksual.
Kondom dibuat dari kulit biri-biri (lambskin) atau lateks, dan tersedia dalam versi dengan pelumas (lubricated) atau tanpa pelumas (nonlubricated). Sebagian mengandung spermisida yang dianggap membantu dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS.
Kondom jenis lain berwarna atau memiliki rasa mulai dari rasa mint sampai buah-buahan. Ukurannya mulai dari rata-rata, yang cocok untuk sebagaian besar laki-laki, sampai yang lebih besar.
Kondom jenis apa yang harus dibeli? Pertama, kondom yang dibeli harus memiliki standar yang ketat, yakni 99,99% yang dipilih secara acak harus lolos dari kebocoran. Itu berarti empat dari seribu kondom dapat bocor, sehingga menyebabkan pemakaian lubrikan spermisida menjadi penting.
Kondom lateks dan nonoxyno-9l menawarkan perlindungan terbaik terhadap penyakit menular seksual HIV/AIDS.
Kondom yang nonlubricated atau flavored lebih disukai oleh sebagian kaum Hawa untuk melakukan fellatio. Setelah seks oral, gantilah menjadi kondom berpelumas yang mengandung spermisida . Jangan menggunakan lubrikan yang mengandung minyak pada kondom lateks karena dapat merusak atau menyebabkan kebocoran.
Kondom kulit domba (lambskin) menghasilkan sensasi lebih besar menurut banyak laki-laki tetapi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi. Kondom tersebut pori-porinya lebih banyak dibandingkan lateks dan dapat bocor. Kondom lateks adalah pilihan terbaik untuk untuk hubungan seks dan oral.
Sebaiknya tidak menggunakan kondom yang telah rusak, lengket, atau berubah warnanya. Simpan di tempat sejuk dan kering.
Consumer Report di Amerika menguji 37 jenis kondom. Tiga puluh merek lolos dari tes. Tujuh kondom yang berada di urutan teratas adalah Excita Extra Ultra-Ribed with spermicide; Ramses, Extra Ribed, with spermicide, Sheik Elite 1; Lifestyles Vibraribbed; Ramses Extra, with spermicide; Ramses Sensitol; Sheik Elite, Ribbed with spermisida.
Kapan harus menggunakan kondom? Setiap saat jika Anda berhubungan seksual atau fellatio dengan pasangan yang tidak melakukan hubungan monogami dengan Anda. Anda dapat menghentikan pemakaian kondom secara aman setelah membuat komitmen monogami dengan pasangan dan bebas dari penyakit menular seksual.
Penelitian di Amerika menunjukkan, pasangan yang tidak menikah biasanya menggunakan kondom tiga sampai enam kali, kemudian tidak menggunakannya lagi karena, 'telah mengenal satu sama lain'.
Menyambut hari HIV/AIDS tanggal 1 Desember 2004, sebagai suatu gerakan moral bagi penjaja sex agar lebih waspada dalam memilih pasangan untuk berhubungan intim, jangan lupa pergunakanlah kondom jika tidak ingin terkena HIV/AIDS.