Ibrahim Agustinus Medah yang baru terpilih menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kupang, Selasa, terpilih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT).
Medah yang juga Bupati Kupang ini berhasil meraih 12 dari 19 suara, sedang saingannya Fransiskus Xaverius Skera hanya mengantongi tujuh suara pada pemilihan yang disaksikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ir Akbar Tandjung.
Sesuai tata tertib organisasi, Medah akan melepas jabatan sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kupang karena dilarang merangkap jabatan. Ketika menyampaikan visi dan misinya, Medah mengatakan tidak akan terganggu dengan jabatan formal yang diembannya sebagai Bupati Kupang dalam menjalankan roda organisasi di Partai Golkar.
"Saya mungkin hanya bergelut dengan pikiran karena banyaknya kebijakan yang harus diambil dan diputuskan. Tetapi, secara fisik, saya merasa tidak terganggu karena fungsi seorang ketua hanya lebih bersifat sebagai koordinator," ujarnya.
Dalam hubungan ini, ia akan membentuk sebuah tim kerja yang solid dan berkualitas dalam menjalankan roda organisasi ke depan.
Menurut dia, Partai Golkar dengan pardigma barunya harus tampil energik dan penuh percaya diri agar menjadi sebuah kekuatan politik yang kokoh dan tangguh dalam menjalankan misi politiknya bagi kepentingan masyarakat. "Jika pada masa Orde Baru, Golkar kuat karena mendapat dukungan eksternal, sekarang Golkar harus kuat dari inernal partainya sendiri agar bisa mandiri dalam menjalankan amanat rakyat," katanya.
Tampilnya Medah dan Skera sebagai calon ketua ini setelah salah satu kandidat, Melkianus Adoe (Ketua DPRD NTT) tersingkir dalam proses pencalonan karena hanya mendapat dukungan empat suara.
Yang berhak menggunakan suara dalam pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini hanya 19 orang, yang terdiri dari 16 DPD II Partai Golkar se-NTT, dua suara dari ormas pendiri dan mendirikan Golkar serta satu suara lainnya dari DPP Partai Golkar.
Sementara itu, kader senior Partai Golkar Papua, Drs. JP Solossa,MSi menyatakan dirinya sama sekali tidak keberatan bila kader-kadernya memberikan kepercayaan yang tulus untuk memimpin DPD Partai Golkar Provinsi Papua periode 2004-2009. "Sebagai kader siap saja bila diberikan kepercayaan untuk mempimpin partai ini dan begitu juga sebaliknya siap bila tidak diberikan kepercayaan dari kader-kader yang lainnya," kata Drs. JP Solossa,MSi menjawab pertanyaan wartawan usai pembukaan Musda VIII DPD Partai Golkar Provinsi Papua di Hotel Sentani Indah, Kabupaten Jayapura, Senin pagi.
Menurut Solossa yang kini menjabat Gubernur Provinsi Papua, Golkar telah melahirkan banyak kader-kader yang cukup banyak dan siap memimpin partai berlambang "Pohon Beringin" itu, tetapi kalau kader-kader lainnya memberikan kepercayaan dalam Musda ini, Solossa siap menerimanya.
Dan sebaliknya, bila tidak diberikan kepercayaan, Solossa pun samasekali sedikit pun yang disesali. "Sebagai kader senior tidak terlalu berambisi menjadi pimpinan partai ini, tetapi sebagai kader partai ini mempunyai kewajiban siap menerima bila meraih suara terbanyak," ujarnya.
Kesiapan untuk dipilih juga disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Drs. John Ibo. "Saya siap menerima hasil Musda VIII Partai Golkar, apakah terpilih kembali maupun tidak terpilih," katanya.
Ibo mengaku telah mempunyai komitmen mempersiapkan kekuatan kader Golkar ikut membantu pemerintah memberikan kontribusi pembangunan lima tahun ke depan, apalagi menghadapi Pemilu 2009, kader Golkar harus mengambil alih kepemimpinan nasional menuju Indonesia baru. (Ant)