JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua menyadari masalah
persampahan di kota-kota besar seperti, Jayapura, Merauke, Nabire dan Wamena,
belum tertangani dengan baik. Penyebabnya antara lain, budaya hidup bersih
(menyampah pada tempatnya) di lingkungan keluarga yang masih kurang populer. Hal tersebut dikemukakan Kabid Cipta Karya dan
Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, Yan Ukago, ST, MT, pada acara
temu muka dan seleksi penyegaran duta sanitasi 2008 s/d 2014, di Hotel Horizon
Jayapura, Rabu (7/10).
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah
pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum sejak 2005 menyadari budaya hidup sehat
tak bisa diawali dari orang dewasa. Sehingga menerapkan kebijakan baru dengan
menggandeng generasi muda mengajak serta membiasakan mereka hidup sehat dan
bersih dari lingkungan tempat tinggal maupun sekolah.“Makanya ada program sanitasi termasuk
persampahan dari kementrian PU yang saat ini masuk ke sekolah-sekolah.
Dimana para muridnya dipilih menjadi duta sanitasi, kemudian lembaganya menjadi
percontohan sekolah hijauâ€. “Peran sekolah dan anak murid ini penting karena
dari situ dapat dikembangkan penataan halaman bersih dan kemudian bagi siswa
yang memiliki inovasi kita kembangkan kreativitasnya. Dengan harapan kedepan
bisa mendorong budaya hidup sehat dikalangan anak muda sehingga kedepan bangsa
kita menjadi bangsa yang hidupnya bersih,†ujar Yan Ukago kepada pers,
disela-sela acara temu muka tersebut. Sementara menyoal kegiatan temu muka dan seleksi
penyegaran duta sanitasi tersebut, Yan Ukago berharap para anak-anak yang
pernah mewakili Papua dalam ajang sanitasi tingkat nasional itu, dapat
mengingat kembali kewajibannya untuk selalu mengapresiasikan diri sebagai pihak
yang diutus pemerintah guna mengkampanyekan hidup bersih. “Baik saat menghadapi
teman-teman, keluarga dan masyarakat dilingkungan masing-masing. Sehingga upaya
penyehatan lingkungan menjadi sehat dan bersih dapat memberi manfaat yang
sebesarbesar. Termasuk dalam membentuk pencitraan dan pemahaman masyarakat luas
khususnya generasi muda, tentang manfaat menjaga lingkungan yang bersih dan
sehatâ€. “Kemudian yang terpenting adalah tetap semangat dalam mengkampanyekan
budaya sehat dan bersih serta wujudkan ide ide kreatifnya anak anak secara
positif,†tutupnya.
Sementara salah satu misi dari direktorat
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman adalah meningkatkan peran
masyarakat dalam pengelolaan prasarana dan sarana di Bidang Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PLP).Untuk melaksanakan misi tersebut, salah satunya
dilakukan dengan mengaktifkan kegiatan kampanyedan edukasi bidang PLP,
mengingat masih kurangnya dukungan dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
prasarana dan sarana persampahan dan air limbah.
Kegiatan temu muka duta sanitasi tersebut
diselenggarakan tiga hari (7 s/d 9 Oktober), dimana tindak lanjutnya akan
dipilih 5 orang duta sanitasi dengan ide terkreatif guna mewakili Papua di
Jakarta, pada 28 Oktober s/d 2 November 2015. Ketua Panitia Penyelenggara, Benhard Tampubolon
mengatakan dalam kegiatan ini, panitia akan menilai dan menyeleksi setiap duta
sanitasi dengan thema 3R (Reduce, Remove & Recycle) dan MCK sehat kami
sehat. “Yang diperlombakan adalah puisi, nyanyian, komik atau dan pembuatan
video. Sementara kegiatan ini diikuti sebanyak 14 dari 24 duta sanitasi yang
ada. Karena 10 diantaranya tengah mengikuti di luar Papua dan
Australia,â€jelasnya.