JAYAPURA – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua memperkirakan potensi kandungan emas primer di “bumi cenderawasih†mencapai 3,2 miliar ton.
Menurut Kepala Dinas ESDM Papua, Bangun Manurung, nilai tersebut belum ditambah 509 juta ton kandungan emas yang sementara ini tengah didulang secara tradisional melalui pertambangan rakyat. “Tak hanya itu, masih ada perkiraan 5,1 miliar ton cadangannya. Artinya (potensi kandungan emas di Papua) jauh lebih besarâ€.
“Karena itu bagaimana kedepan dalam tata ruang kita mulai memperhatikan dan melakukan studi dengan baik khusus di kawasan hutan yang ternyata memiliki cadangan mineral dan migas sangat potensial. Tujuannya supaya kita prioritaskan sebab bagaimanapun juga potensi ini tidak akan jadi berarti kalau masuk di kawasan konservasi,“ ucap Bangun Manurung di Jayapura, Jumat (8/1).
Selain emas, Bangun Manurung melanjutkan, Papua masih memiliki potensi kandungan tembaga sebanyak 3,5 miliar ton.
“Jadi tidak tahu berapa lama menghabiskannya. Bayangkan yang dikerjakan Freport saja hanya 300 ribu ton, jadi masih sangat besar kandungan yang ada. Mungkin nanti dengan teknologi baru bisa meningkat lagi perkiraannya,†kata dia.
Sementara itu, Papua juga memiliki kandungan perak 1 miliar ton, nikel hampir hampir 1000 miliar ton, seng 509 miliar ton dan batu bara 100 juta ton yang sudah terduga.
“Jadi ini potensi yang ada sangat tinggi sehingga kaitannya dengan tata ruang, kedepan kita harus perhatikan baik wilayah yang memang cadangannya tinggi dan sangat besar. Sebab dapat diusulkan untuk diasukan kedalam revisi atau peninjauan kembali pada tata ruang,†imbaunya lagi.
Tak hanya mineral, Papua ternyata memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang cukup besar. Kandungan minyak dan gas bumi berada di daerah pantai selatan serta perbatasan wilayah pegunungan tengah. “Termasuk Kabupaten Waropen dan Teluk Cenderawasih keberadannya,†tuntasnya.