Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Papua baru-baru ini telah menurunkan tim ke lapangan guna melakukan pengecekan terhadap seluruh lembaga keagamaan yang menerima bantuan dana hibah dari Pemerintah Provinsi.
Hal itu dikonfirmasi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Papua Naftali Yogi, saat diwawancara pers di Jayapura, Sabtu pekan kemarin.
“Kita sudah mulai lakukan penertiban dengan pengecekan ke lapangan. Staf sudah saya turunkan untuk melihat apakah lembaga keagamaan penerima bantuan dana hibah memiliki tempat ibadah, kantornya sekaligus kami menghitung jumlah kekuatan jemaat yang beribadah,†tutur dia.
Menurut Naftali, disinyalir ada sejumlah lembaga keagamaan yang belum 100 persen memenuhi persyaratan sebagai penerima bantuan dana hibah. Sejumlah laporan bahkan menyebut beberapa penerima bantuan berlokasi di luar Papua, tetapi membuka cabang di Jayapura.
“Makanya hal yang seperti ini mau kami tertibkan karena ada penerima bantuan yang justru berkantor pusat di Surabaya tetapi membuka kantor cabang atau perwakilan di Papuaâ€.
“Tapi nanti kami kaji lagi jika mereka membangun sayap ke Papua, lalu kekuatan jemaatnya tersebar diseluruh Papua tentu kan hal ini juga akan kami pertimbangkan untuk bisa diterima. Hanya jika ada persyaratan yang tidak dipenuhi maka secara otomatis akan digugurkan. Tentunya kami akan meminta arahan dari bapak Gubernur terlebih dahulu sebelum memutuskan,†ujar dia.
Naftali menambahkan, fokus pemberian bantuan dana hibah kepada lembaga keagamaan adalah bagi umat dan jemaat. Sehingga diharapkan bagi lembaga keagamaan yang ingin mengajukan diri sebagai penerima, minimal musti memiliki lahan untuk dibangun kantor dan tempat beribadah.
“Sebab kalau yang beribadahnya di hotel kami jelas tidak berikan bantuan. Sebab pemprov fokus pada lembaga agama yang kantornya lengkap. Makanya, kalau bisa kedepan jangan lagi di yang menyewa Ruko tapi harus cari lokasi tanahâ€.
“Ini yang selalu kami arahkan setiap tahun. Kemudian yang tak kalah penting jemaat yang beribadah harus tersebar diseluruh tanah Papua baik di pesisir maupun pegunungan. Sebab misi penginjilan identik degan umat kan. Sehingga arahnya harus ke umat,†tutup dia.