Pemerintah Provinsi Papua mengestimasi sekitar
50 persen penduduk di “Bumi Cenderawasih†belum memiliki rumah layak huni.
Menurut Asisten Bidang Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat Seka Papua, Elia loupatty, menyebut sebagian besar PNS
bahkan diketahui belum memiliki rumah layak huni.
“Jangankan masyarakat, PNS baru sebagian kecil
yang sudah memiliki rumah sendiri. Bahkan tidak ada setengahnya yang mungkin
sudah mempunyai rumah sendiri.
Apalagi masyarakat pada umumnya, saya rasa masih
banyak sekali yang belum memiliki rumah,â€jelas
Asisten di Jayapura, dalam satu kesempatan di Jayapura, Selasa.
Oleh karena itu, lanjut Elia, kehadiran
sejumlah pengembang perumahan di Papua, dipandang memiliki peranan besar untuk
memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia, khususnya di Papua.
Kehadiran pengembang diharapkan, bisa memberi
kesempatan kepada masyarakat untuk dapat
memiliki rumah layak huni dalam menjalani kehidupan dan aktivitas sehari-hari.
“Makanya kita mesti memberikan dukungan
terhadap pengembang yang berniat melakkan pembangunan perumahan di Papua.
Terutama bagi rakyat kecil dan saya rasa semua rakyat kecil menengah kebawah
bercita-cita untuk mendapatkan rumah yang sehat namun murahâ€.
“Namun harapan kita semua pihak bisa mendukung
pembangunan perumahan, tak terkecuali pihak pemerintah,†tutupnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Kependudukan Papua Yan Piet Rawar mengatakan pada 2016 ini pihaknya bakal
membangun 100 unit rumah untuk masyarakat kalangan kurang mampu.
Program kegiatan ini sebagai tindak lanjut
instruksi Gubernur Papua Lukas Enembe terkait penyediaan rumah layak huni bagi
masyarakat kurang mampu.
“Bapak Gubernur sekarang memberikan perhatian
untuk bagaimana kita menyediakan perumahan yang layak bagi penduduk baik di
perkotaan maupun pedesaan. Karena itu, tahun ini kita nyatakan siap bangun 100
unit rumahâ€.
“Namun prioritasnya baru di Kota dan Kabupaten
Jayapura, karena merupakan pintu depan dari Provinsi Papua sehingga perlu
dibangun lebih dahulu. Tapi jangan khawatir sebab Disnaker tidak bekerja
sendiri, karena ada instansi terkait yang juga memiliki program serupa didaerah
lain,†tutur dia.
Ditambahkan Yan, pada 2016 untuk setiap
pembangunan perumahan rakyat Disnakerduk Papua tak akan bekerja sendiri sebab
mendapat dukungan penuh dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
serta Dinas Sosial dan Pemukiman Papua.
“Hanya kita dari sisi pemukiman dan
transmigrasi, kami akan berupaya khusus pada pemukiman tidak layak yang ada di
perkotaan. Sementara untuk wilayah perkampungan akan ditangani instansi terkait
dan Kementrian PU maupun pemerintah kabupatenâ€.
“Kendati demikian untuk masa mendatang, Disnakerduk
tetap perhatian untuk membangun rumah dan menyediakan pemukiman layak huni bagi
masyarakat di kampung-kampung,†tutupnya.