Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua pada tahun ini bakal menerima 120 unit kapal penangkap ikan serta 3 unit kapal penampung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, sebagai upaya mendukung peningkatan hasil tangkapan para nelayan.
Kapal tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada nelayan yang nantinya dibentuk melalui satu kelompok usaha bersama, khusus untuk kabupaten diwilayah pesisir.
Hal tersebut dikatakan, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Ir. Iman Djuniawal, pada Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua guna menjaga stabilitas harga , pekan kemarin di Hotel Horison Jayapura.
Sementara agar pengoperasian 120 unit kapal penangkap ikan serta 3 kapal penampung berjalan maksimal oleh para nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan Papua bakal meminta tim Bapppenas RI agar memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para calon awak kapal .
"Tujuannya supaya apa, agar nanti kapal itu ketika diperasionalkan oleh nelayan bisa efektif. Sehingga sejumlah kapal ikan ini dapat maksimal dalam mencari ikan serta hasil tangkapan bisa lebih meningkat dibanding sebelumnya," jelas dia.
Ditambahkan, bantuan kapal penangkap ikan dan kapal penampung ikan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan melalui hasil produksi ikan laut di sejumlah wilayah pesisir. "Apalagi bapak Gubernur memiliki satu keinginan kuat agar Papua menjadi salah satu penghasil ikan yang dapat diekspor ke dalam maupun luar negeri. Hanya untuk bisa mencapai ini, semuanya tergantung dari Kabupaten/Kota yang semestiya ikut memacu serta memproduksinya," tutur dia.
Sementara menanggapi permintaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, terkait pemberian pelatihan kepada para awak kapal, Kepala PT. Pelindo IV Cabang Jayapura Yusuf Yunus menyatakan kesiapannya untuk membantu melengkapi kapal ikan tersebut dengan Global Positioning Satelite (GPS) maupun alat penerima signal dari satelit dalam menentukan posisi.
"Tujuannya supaya kapal tidak kehilangan arah atau tak melanggar batas wilayah negara sehingga mesti ditangkap. Sebab seperti kita ketahui, ada banyak nelayan kita yang ditangkap saat melewati perairan Australia maupun Papua New Guinea (PNG). Sehingga harapannya GPS ini bisa memberitahu dimana posisi mereka," jelas dia.