Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua masih
memiliki pekerja rumah (PR) untuk mengangkat sekitar 700 tenaga honor yang
nyatanya belum masuk dalam data base. Hal ini dikatakan Kepala BKD Papua
Nicholaus Wenda di kantor Gubernur Jayapura, Rabu (22/6).
Meski sebelumnya telah berhasil mengangkat 500
tenaga honorer, ia belum dapat memastikan kapan pemerintah pusat dapat
mengakomodir dan mengangkat sisa tenaga honor kategori dua (K2) di lingkungan
Pemprov yang belum terangkat.
“Memang soal tenaga honorer K2 menjadi
pekerjaan rumah yang sangat berat bagi kami di BKD. Tapi kita terus berusaha
mengadvikasi pemerintah pusat supaya bisa mengangkat tenaga honorer K2 di
Papua," ujar Nicolaus.
Dikatakan, saat ini BKD Papua tengah melakukan
pendataan ulang untuk menghitung jumlah pasti tenaga honorer di yang ada
lingkungan Pemprov. Pendataan ini agar BKD memiliki data yang pasti dan jelas
mengenai rencana mengangkat para tenaga honorer K2 itu.
“Kami harus membuat pendataan yang akurat,
supaya kedepan jika ada formasi untuk penerimaan K2 tidak ada masalah lagi
terutama untuk administrasinya,†jelas dia.
Selain itu, BKD akan terus memperjuangkan nasib
mereka ke pusat sehingga masa depannya kian jelas.
"Makanya, kita sangat berharap dan
keputusan bersama yang nanti dihasilkan dalam Rakernis mengenai tenaga honorer
K2. Sekaligus menjadi perjuangan bersama 24 kabupaten/kota yang tengah
mengupayakan pengangkatan pegawai honorernyaâ€.
“Namun untuk pengangkatan tenaga honorer K2 di lingkungan
Pemprov memang masih menunggu petunjuk dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi. Karenanya, saya berharap semua bersabar dan berdoa
supaya usaha Pemprov mengangkat seluruh tenaga honorer bisa terselesaikan,â€
harap dia.