Gubernur Papua Lukas Enembe mengakui potensi
konflik dalam pelaksanaan Pilkada serentak jilid II sangat tinggi.
Oleh karena itu, Lukas berharap agar 11
kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada supaya fokus mempersiapkan
seluruh pendanaan yang dibutuhkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas
Pemilu (Panwaslu) hingga pihak Keamanan (TNI/Polri).
“Saya minta kesiapan dari Pemda, khususnya
keuangan harus segera tersedia. Jangan pikir APBD tahun ini untuk kegiatan
proyek atau pemerintahan lainnya. Fokus dlu urus Pilkada karena itu hal yang
terutama saat ini,†terang Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, kemarin.
Dia mengatakan, baru-baru ini pihaknya sudah
dua kali memanggil Bupati dan Walikota 11 kabupaten yang akan menyelenggarakan
Pilkada jilid II bersama KPU, Bawaslu dan TNI/Polri.
Hasil rapat menyebut kesiapan 11
kabupaten/kota rata-rata telah mentrasfer dana Pilkada ke KPU sekitar 50 persen
dari total anggaran yang diajukan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
Sayangnya, pihak Panwaslu dan keamanan sebagian besar belum melakukan
penandatangan NPHD apalagi transfer dana.
“Untuk KPU saja ada sisa dana yang belum
disalurkan sekitar Rp270-an miliar untuk 11 kabupaten/kota. Bawaslu yang hingga
saat saat ini belum ada transfer. Bahkan belum ada yang NPHD antara Pemkab
dengan Bawaslu serta pihak keamananâ€.
“Makanya sekali lagi saya minta secara serius
kepada daerah yang akan Pilkada, supaya kesiapannya harus cepat. Sehingga tidak
terjadi seperti Pilakda jilid I, di Yahukimo. Yang mana Pemkab setempat tidak
punya kemampuan untuk membiayai hingga pada akhirnya Guberur turun tangan
menyediakan Rp8 miliar. Padahal dalam aturan tidak ada yang seperti itu,
sehingga ini menjadi pelajaran bagi kita
semua,†terang dia.
Tak hanya itu, Pilkada di Mamberamo Raya yang
dua kali mengalami Pemungutan Suara Ulang (PSU) pun menjadi sorotan Gubernur.
Akibatnya, dana APBD daerah menjadi habis terserap untuk pelaksanaan PIlkada.
“Sehingga tidak ada pembangunan sama sekali di
Yahukimo saat Pilkada yang berlarut-latur kemarin dengan adanya dua kali PSU.
Makanya, pengalaman seperti ini jangan lagi terulang di Pilkada jilid II nanti,â€
harapnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur meminta seluruh kader
partai politik di Papua agar berkewajiban sosialisasikan pilkada yang aman,
damai dan bersih kepada masyarakat sehingga pelaksanaanya di 11 kabupaten/kota
boleh berjalan sebagaimana mestinya.