Dinas Kelautan dan Perikanan Papua mengimbau
nelayan di Bumi Cenderawasih segera membentuk koperasi atau kelompok usaha
bersama untuk mengajukan permintaan kapal kepada Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Papua F.X. Mote kepada wartawan di Jayapura, kemarin.
Mote mengatakan, Provinsi Papua mendapat
alokasi kapal sebanyak 268 unit. Jumlah kapal sebanyak itu diharapkan mampu
diserap oleh nelayan Papua.
“Sebab kita ingin sekali agar dunia perikanan Papua
semakin maju. Sehingga kami dari dinas siap memfasilitasi serta membantu
membentuk kelompok usaha bersama atau koperasi, dalam rangka pengusulan maupun
permintaan kapal bagi nelayan,†ucap dia.
Sebenarnya, lanjut kepala dinas, dari sisi
pengusulan sudah ada beberapa kabupaten yang mengajukan permintaan kapal. Hanya
saja, persyaratan yang disampaikan belum memenuhi kriteria yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat.
Oleh karena itu, Pemkab diminta mampu memenuhi
semua persyaratan yang diberikan. Sebab bila tidak maka pengajuannya akan
sia-sia, mengingat pemerintah pusat taat pada aturan yang telah ditetapkan.
“Apalagi tim kementerian kelautan bakal
menurunkan tim untuk melakukan pengecekan kesiapan akhir sebelum menyerahkan
bantuan kapal. Jadi, semuanya terstruktur serta tidak asal-asalanâ€.
"Karena intinya kalau persyaratan belum
dipenuhi otomatis tidak pernah akan ada penyerahan kapal,"tuturnya.
Sementara menanggapi kebijakan Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang beberapa waktu lalu meluncurkan
empat kapal pengawas baru sebagai bagian dari armada Sistem Kapal Inspeksi
Perikanan Indonesia (SKIPI), ditanggapi positif olehnya.
Mote menilai langkah itu sebagai kebijakan
positif pemerintah untuk menjaga supaya laut Indonesia tidak dicuri melalui
bentuk penangkapan ikan secara ilegal.
Kapal terbaru itu nantinya akan ditempatkan di
laut Natuna, Arafuru, dan kawasan perairan perbatasan. Jumlah kapal itu akan
dibangun 2-3 setiap tahunnya, sehingga ke depannya bakal ada 10 kapal pengawas
baru milik kementerian.
“Kita sambut baik apalagi kementerian juga berencana
melakukan pengadaan pesawat udara jenis Marine Surveillance Aircraft (MSA).
Apalagi pembelian ini untuk mengawasi perairan laut Indonesia,†pungkasnya.