Rumah Sakit Jiwa Daerah
(RSJD) Abepura melakukan peluncuran Mobile Mental Health Care (MMHC) atau
pelayanan kesehatan jiwa bergerak yang dapat melayani pasien gangguan jiwa
tanpa harus berkunjung ke rumah sakit.
Peluncuran tersebut bertepatan dengan
peringatan hari kesehatan jiwa se - dunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober.
“Kita ingin mendekatkan pelayanan kita langsung kepada pasien tanpa harus
mereka datang ke rumah sakit,†terang Direktur RSJD Abepura, Daniel Simunapendi,
Senin (10/10) di Jayapura.
Menurut dia, pihaknya sangat berkomitmen
memberikan pelayanan terbaik kepada masyakat. Meski begitu, ia berharap masyarakat
dapat membawa atau melaporkan keluarganya atau siapapun yang mengalami gangguan
jiwa.
“Sehingga tak ada yang menjadi gelandangan
atau berkeliaran di jalan-jalan,†katanya.
Oleh karenanya, mobil MMHC akan memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara bergerak di Kota Jayapura, Kabupaten
Jayapura, Sarmi serta Keerom.
â€Sebab kita ingin mobil ini melayani langsung
masyarakat yang membutuhkan,†ujarnya.
Sebelumnya Manajemen RSJD Abepura mengklaim
telah melayani lebih dari 1.400 pasien gangguan jiwa dari kabupaten/kota di
Papua maupun Papua Barat.
Kendati demikian, Daniel pada akhirnya
mengeluhkan keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sehingga diharapkan adanya
penambahan tenaga.
“Memang SDM kita terbatas tapi dengan tenaga
yang ada kita tetap bersemangat melayani pasien gangguan jiwa, baik yang ada di
Papua maupun Papua barat,â€kata dia.
Ia menambahkan, hingga saat ini RSJD Abepura
menangani pasien dari Papua Barat. Oleh karenya, pihaknya berharap ada
kontribusi penganggaran dari pemerintah daerah setempat. Sehingga penanganan
yang diberikan sesuai dengan harapan dan benar-benar maksimal.
“Sebab pelayanan di RSJD ini kan berbeda
dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Dimana kami merupakan satu-satunya rumah
sakit jiwa di tanah Papua dengan jangkauan pelayanan hingga Papua Baratâ€.
“Meskipun kami melayani hingga Papua Barat,
sayangnya RSJD ini hanya mendapat dana dari Pemprov Papua sedangkan Pemprov
Papua Barat belum ada dana,†harapnya.