Gubernur Papua Lukas Enembe mengharapkan
penetapan suatu komoditas unggulan daerah harus disesuaikan dengan potensi
sumber daya alam (SDA) yang dimiliki.
Tak hanya itu, komoditas unggulan daerah juga
mesti mempertimbangkan potensi sumber daya manusia (SMD) setempat.
“Sehingga memiliki produktivitas tinggi dan
dapat memberikan nilai tambah. Serta berdampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat,†kata Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua
Elia Loupatty, pada Seminar Penyusunan Baseline dan Pembuatan Animasi
pengembangan .
Komoditas Unggulan di lima Wilayah Adat dan Pengembangan Model
Demfarm Komoditas Kopi, Karet, Kakao dan Perikanan di Papua, Selasa (6/12) di
Jayapura.
Dilain pihak lanjut Elia, penetapan komoditas
unggulan daerah pun harus mempertimbangkan kontribusi suatu komoditas terhadap
pertumbuhan ekonomi dan aspek pemerataan pembangunan suatu daerah.
Sehingga berdasarkan pemikiran itu, maka
Pemerintah Provinsi Papua melakukan pendekatan pembangunan berbasis lima
wilayah adat di Bumi Cenderawasih. Dimana setiap kabupaten memiliki komoditas
unggulan berbeda-beda, namun dengan produktivitas yang masih rendah.
“Rendahnya produktivitas ini disebabkan karena
sistem pengolahan yang masih tradisional. Sehingga untuk dapat meningkatkannya,
diharapkan ada terobosan dari Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua.
Dengan tujuan mempercepat pengembangan komoditas melalui kegiatan orientasi
lapangan yang sudah dilaksanakan pada berbagai daerah,†kata dia.
Pada kesempatan itu, Elia meminta agar Badan
Percepatan Pembangunan Kawasan Papua mendorong adanya sinergitas antar sektor
yang mesti terus ditingkatkan guna menghasilkan hal yang positif bagi
masyarakat Papua.
Ia juga berharap hal positif yang telah
dilakukan oleh Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua, dapat
ditindaklanjuti oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada sektor-sektor
yang langsung menyentuh peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.
“Saya juga berharap agar seminar ini tidak
hanya sekedar seremoni, akan tetapi betul-betul dapat memberikan rumusan yang
dapat dipakai guna mempecepat pembangunan komoditas unggulan di lima wilayah
adatâ€.
“Saya juga mengajak kita semua lebih berperan dan
mengkosentrasikan seluruh kekuatan dalam meningkatkan kesejahteraan mayarakat,
petani , nelayan yang ada di Papua guna mewujudkan visi Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Tetapi juga visi Papua bangkit, mandiri
dan sejahtera,†pungkasnya.