Direktur Utama PT. Jaminan
Kredit Daerah (Jamkrida) Papua Desty Pongsikabe menyebut keinginan salah satu
lembaga donor asal Inggris, yang berkeiinginan melakukan kerja sama BUMD
tersebut.
Lembaga donor ini, bahkan sudah bertemu
langsung dengan dirinya pada awal bulan ini, dan telah menyatakan minat melirik
potensi komoditi kopi, sagu dan coklat yang ada di Bumi Cenderawasih.
“Saya mau katakan, baru-baru ini kami mendapat
kunjungan dari lembaga donor Inggris. Mereka ini bergerak dalam pengembangan usaha
pada bidang ekonomi hijau dan tidak merusak lingkunganâ€.
“Sudah ada keinginan mereka untuk melakukan
kerja sama di pertemuan berikutnya. Sebab pertemuan pertama ini, mereka hanya
datang ingin mendapat masukan. Intinya mereka ada project atau kegiatan dalam
rentang waktu tertentu di Papua, hanya mereka mau identifikasi persoalan dulu
dari masukan yang kami berikan,†ujar dia di Jayapura, Sabtu (14/1).
Menurut Desty, jika berjalan lancar, bentuk
kerja sama yang akan dibangun dengan lembaga donor itu, tak sebatas pada
jaminan usaha kredit daerah. Pihaknya, bakal menawarkan prosos pelatihan dan
pemberian edukasi, khusus bagi pengusaha asli Papua agar dapat memiliki daya
saing.
“Makanya dalam pertemuan berikutnya kami akan
langsung membuat silabus atau semacam kerangka unsur kursus pendidikan yang
sesuai dengan karakter pengusaha asli Papua. Dengan begitu, diharapkan pengusaha
asli Papua lebih mampu dan memiliki daya saing untuk tumbuh dan berkembang di
masa mendatang,†ucap dia.
Untuk langkah awal, pelatihan edukasi Jamkrida
bersama lembaga donor Inggris, akan dilaksanakan kepada Anggota Kamar Adat
Pengusaha Papua (KAPP).
“Namun tak hanya KAPP, sebab Jamkrida Papua juga
semua masyarakat Usaha Menengah Kecil Mikro diberi pelatihan,†terang dia.
Dia menambahkan, Jamkrida Papua pada tahun ini
berkeinginan melakukan ekspansi atau perluasan usaha dengan menjadi penjamin
proyek pemerintah daerah.
“Pada 2017 ini, kita ingin ekspansi menjadi
penjaminan proyek. Sebab dua tahun ini kami sebagai perusahaan baru, masih
berbenah dan melakukan penataan kelembagaan.â€
“Karena itu, pada tahun ini kita akan mulai ke
sektor produktif, sebab di 2017 ini kita ingin berlari kencang menghasilkan PAD
bagi pemegang saham,†pungkasnya.