Pemerintah Provinsi Papua
kembali melakukan ekspor kayu ke negeri tirai bambu Tiongkok. Ekpor yang ketiga
kalinya ini, rencananya dilangsungkan pada 9 April mendatang atau bertepatan dengan
empat tahun pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua
Yan Jap Ormuseray, jumlah kayu yang akan ekspor kali ini mencapai 100
kontainer. Ekspor tersebut merupakan kerja sama dengan Iswa Komda Papua dan PT.
Pelindo 4 Jayapura.
“Sudah dipastikan kami akan mengekspor 100
kontainer kayu pada bulan depan. Sehingga saat ini kami sementara melakukan
koordinasi dengan Pelindo untuk mendatangkan 100 unit kontainer pengangkut kayu
itu.”
“Harapannya semua berjalan lancar supaya
ekspor dalam rangka empat tahun kepemimpinan bapak Gubernur dan wakil Gubernur
Papua ini bisa terlaksana sebagaimana mestinya,” kata Kepala Dinas di Jayapura,
Senin (20/3) kemarin.
Kata Yan, kayu olahan yang akan di ekspor ke Tiongkok
merupakan jenis merbau dalam bentuk flooring (kayu untuk lantai). Dengan adanya
aktivitas ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Bumi Cenderawasih.
“Dari hasil ekspor ini biasanya Pemerintah
Provinsi Papua berupa mendapatkan Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
Kemudian masyarakat adat juga mendapat kompensasi hak ulayat berdasarkan
peraturan Gubernur.”
“Intinya ada pajak ekspor. Tapi berapa banyak
hasilnya nanti akan diketahui setelah ekspor rampung,” tutur dia.
Sebelumnya, pada 9 April 2016 lalu Pemprov
Papua telah mengekspor sebanyak 40 kontainer ke Tiongkok. Pemprov pada 9
Januari 2017 lalu juga mengekspor 30 kontainer ke negara tujuan yang sama.
Gubernur Papua Lukas Enembe dalam satu
kesempatan mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah
Provinsi Papua untuk melakukan ekspor komoditi sesuai tugas pokok dan
fungsinya, guna mengikuti jejak Dinas Kehutanan bersama Asosiasi Pengusaha Kayu
Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) Komda Papua yang melakukan ekspor
kayu olahan ke Tiongkok.