Tim Penggerak (TP) PKK
tingkat Provinsi Papua diimbau untuk memfokuskan peranan dan sasaran program
kerja di kampung-kampung maupun distrik.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang
Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty dalam
rilis yang diterima harian ini, pada Rapat Konsultasi (Rakon) TP PKK Papua, di
Biak, Rabu (29/3).
Elia juga mendorong penguatan organisasi PKK
di kampung karena sebagian besar kadernya berada pada tingkatan bawah. "Apalagi PKK memiliki sasaran 10 rumah
tangga. Karena itu, kami yakin jika hal ini benar-benar diprioritaskan maka
perubahan dapat dimulai dari tingkat bawah," ujar dia.
Menurut dia, selama ini kader-kader PKK di
tingkat kampung tidak digaji sehingga menjalankan program dan kegiatan secara
cuma-cuma. Karena itu, lanjut dia, kedepannya masalah ini harus lebih
diperhatikan sebab perubahan mesti dimulai di tingkat ini.
“Intinya jika memang menginginkan adanya
perubahan, maka penanganan kader-kader di tingkat kampung atau akar bawah ini
sangatlah penting.
"Makanya, kabupaten/kota harus mencari
solusi dengan memulai memberikan seragam atau pembinaan sebagai wujud perhatian
terhadap para kader PKK,” tutur dia.
Pada kesempatan itu, Elia memuji program TP
PKK yang diketahuinya sudah bekerja keras agar gerakan pemberdayaan keluarga,
dapat menjadi perubahan pembangunan yang berasal dari bawah. Pihaknya berharap
perubahan menuju ke arah yang lebih baik, dapat segera terlaksana secepatnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Biak
Numfor Susan Ondi, mengatakan tim PKK fokus pada pembentukan kelompok dasa
wisma karena menjadi basis di tingkat paling bawah dan kecil.
"Oleh karenanya, kita melaksanakan
kebijakan baru untuk mendukung penguatan organisasi PKK di tingkat kampung
yakni peningkatan pemberian insentif khususnya bagi kader-kader posyandu
misalnya dari Rp20 ribu menjadi Rp300 ribu,” kata dia.