Pemerintah Provinsi Papua mengharapkan masalah pertanahan
tak sampai menghambat proses pembangunan di Bumi Cenderawasih, yang saat ini
tengah gencar-gencarnya membangun infrastruktur hingga ke wilayah perkampungan.
“Karena itu, saya minta kepala Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) terkait supaya memberi perhatian serius terhadap masalah ini. Dengan
harapan kedepan masalah pertanahan tidak sampai menghambat pembangunan yang
digalakkan pemerintah daerah,” terang Sekda Papua Hery Dosinaen di Jayapura,
Rabu (5/4) kemarin.
Dia menyadari, sampai dengan saat ini semejak lahirnya UU
Otsus, masalah tanah menjadi satu properti yang kerap memicu persoalan hingga
melibatkan pihak pemerintah. Alhasil, muncul banyak pekerjaan rumah yang
diemban oleh pemerintahan sebelumnya hingga sekarang.
Dilain pihak, Sekda menilai masih banyak broker
(makelar,red) tanah yang turut menginjeksi kelompok masyarakat tertentu,
sehingga pada akhirnya turut merong-rong pemerintah daerah, khusus dalam
masalah pertanahan.
“Makanya hal ini saya harap harus dikaji dan diteliti dengan
baik oleh instansi Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan. Saya juga minta agar
teman-teman dari pertanahan supaya (mendata) kelompok maupun orang tertentu yang
mempunyai ide dan konsep yang tujuannya
menginjeksi serta memprovokasi masyarakat dalam bidang pertanahan”.
“Karena sejak 2013 hingga sekarang kita melihat ada satu
konklusi (simpulan) yang kita ambil bahwa ada satu permainan dan ada satu
benang kusut. Dan saya harap tupoksi Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan
Pertanahan harus harus menjadi perhatian penuh dalam melihat persoalan ini.
Supaya masalah pertanahan kedepan sekali lag tidak menghambat pembangunan yang
digalakkan pemerintah daerah,” tuntasnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mengimbau Kepala
Daerah di kabupaten dan kota agar dapat mengendalikan harga tanah guna
menumbuhkan investasi dan industri besar di Provinsi Papua.
Sebab dengan harga tanah yang murah bakal, mengundang para
investor untuk berinvestasi di Papua serta turut membangun provinsi ini menuju
ke arah yang lebih baik.
“Setidaknya mereka (investor) tidak datang sia-sia ke
Papua. Intinya investor harus diyakinkan bahwa harga tanah dibawah kendali
pemerintah, agar investasi bisa lebih banyak masuk ke Papua,” kata Lukas.