Pemerintah Provinsi Papua masih menempatkan
masalah konekvititas antar wilayah sebagai salah satu program utama untuk
dihubungkan hingga akhir masa pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur, Lukas
Enembe – Klemen Tinal.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad, pemprov tak akan fokus pada
perhubungan darat saja, tetapi bicara juga moda transportasi udara, laut,
termasuk angkutan sungai dan perairan.
“Semua ini kita sudah bahas dalam Musyawaran
Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbngda) serta Musyawarah Rencana Pembangunan
Nasional (Musrenbangnas). Kegiatan ini diharapkan akan direalisasi hingga akhir
tahun masa pemerintahan Gubernur dan Wagub,” jelas dia.
Musa’ad menambahkan kehadiran pemerintah
kabupaten dan kota dalam pelaksanaan Musrenbangnas di Jakarta, diyakini mampu memperkuat
program konektivitas antar wilayah tersebut.
Apalagi Pemprov dalam empat tahun terakhir
telah memacu membangun jaringan transportasi guna menerobos keterisolasian
wilayah. Dimana Pemerintah Provinsi diklaim telah berhasil meningkatkan
konektivitas antar wilayah mencapai 61 persen.
Tak hanya itu, dibawah pemerintahan Gubernur
Papua Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, penyediaan energi
listrik di Papua telah mencapai rasio elektrifikasi sebesar 47.2% ditahun 2015.
“Belum lagi penyediaan rumah layak huni
melalui program pembangunan 13.000 unit rumah ditahun 2018, telah dapat
direalisasikan 8.934 unit atau 68.72%. Sehingga saya bisa dipastikan
pembangunan 13.000 unit rumah di 2018 mendatang, akan dapat direalisasikan,”
kata dia.
Senada disampaikan Sekda Papua Hery Dosinaen.
Ia mengharapkan pemerintah kabupatan dapat ikut membantu menganggarkan
pembiayaan untuk menghubungkan seluruh daerah di provinsi ini.
“Sebab untuk menghubungkan semua moda transportasi di
Papua juga butuh keterlibatan semua pihak. Sehingga kita harap pemkab pun bisa
ikut andil dalam program pemerintah untuk menghubungkan seluruh wilayah di tanah ini,” harapnya.