Sekda Lanny Jaya Christian
Sohilait membantah dana operasional milik Bank Papua setempat senilai Rp4
miliar hendak dipergunakan untuk kepentingan Bupati Befa Jigibalon dalam sidang
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta.
Hal ini disampaikan Sekda
Sohilait, dalam keterangan resminya, Selasa (6/6) di ruang wartawan Kantor
Gubernur Dok II Jayapura.
Ia menjelaskan, awalnya dana operasional Rp4 miliar tersebut
hendak diangkut dari Kantor Cabang Wamena menuju Tiom, Lanny Jaya. Dalam
perjalanan, mobil milik Bank Papua disandera oleh masyarakat, hingga pegawai
bank mengambil keputusan untuk kembali lagi ke Wamena guna mengamankan dana
tersebut.
“Masyarakat yang menyandera berdalih, dana operasional Bank
Papua Tiom ini hendak dipergunakan oleh Bupati Befa Jigibalon untuk membayar sejumlah
pihak di sidang DKPP Jakarta”.
“Padahal dana itu hendak
dipergunakan sebagai operasional Bank Papua di Tiom Lanny Jaya pada hari ini
(Selasa,red). Intinya tuduhan yang mengatakan bahwa Bank Papua mau bawa uang
Rp4 miliar dan akan dipakai oleh Bupati Lanny Jaya terpilih, Befa Jigibalon,
saya tegaskan itu tidak benar,” ucap dia.
Sekda memastikan kegiatan di DKPP, tak berkolerasi dengan
pemerintahan yang sementara berjalan di Kabupaten Lanny Jaya. Dilain pihak,
Pemda Lanny Jaya sudah memiliki bupati dan wakil bupati yang sah dan telah
dilantik oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dengan SK Mendagri.
“Karena itu, saya ingin sampaikan kepada seluruh intelektual
Kabupaten Lanny Jaya untuk tidak memberikan informasi yang tidak benar atau
sampaikan memprovokasi masyarakat. Saya sampaikan bahwa pemerintahan Lanny Jaya
sudah sah. Yaitu saudara Befa Jigibalon sebagai bupati dan Yenis Kogoya sebagai
wakil bupati”.
“Karena itu, marilah kita semua memberikan dukungan kepada
mereka berdua selama lima tahun mendatang,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Sekda mengecam segala bentuk tindakan
masyarakat yang menghalangi kegiatan maupun aktivitas dari Bank Papua di Tiom
Lanny Jaya. Dirinya mengimbau aparat keamanan untuk menindak tegas serta
memproses masyarakat yang melakukan provokasi atau menghalang-halangi tugas
pihak bank.
“Saya sudah ketemu Kapolda dan Kapolres untuk menjelaskan
masalah ini. Karena itu, saya imbau semua masyarakat untuk tetap tenang sambil
menunggu Bupati Befa Jigibalon melakukan pertemuan lengkap bersama seluruh warga
maupun stake holder terkait mengenai permasalahan ini”.
“Karena itu, sekali lagi jangan kita merusak kabupaten
yang kita sudah bangun dengan susah payah ini hanya demi kepentingan seseorang.
Mari kita memberikan dukungan kepada pemerintahan yang sah, sehingga pelayanan
kegiatan pembangunan, pendidikan dan kesehatan boleh terlaksana dengan baik,”
ajaknya.