Masarakat di Bumi Cenderawasih diimbau tetap
mempertahankan lahan perkebunan miliknya, lebih khusus untuk komoditi kakao dan
sawit.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Papua Jhon
Nahumury pihaknya ingin mencoba untuk mendorong para petani mengembalikan
kejayaan kakao, yang beberapa waktu lalu pernah menjadi salah satu komoditas
dengan hasil produksi terbesar di nusantara.
“Makanya kita menghimbau masyarakat di
kabupaten/kota agar tak mengalih fungsikan kawasan perkebunan kakao ke sektor
lainnya. Sebab dari informasi yang kami peroleh, telah terjadi alih fungsi
lahan perkebunan kakao maupun sawit di beberapa daerah,” ucap dia kepada harian
ini di Jayapura, kemarin.
Jhon menyebut upaya mengalihfungsikan lahan
perkebunan rakyat di Kabupaten Keerom, dimana sejumlah tanah bekas tanaman kakao
sudah dipergunakan untuk produksi pertanian.
“Sehingga kita sangat mengharapkan adanya
perhatian dan kerja sama semua pihak terutama Pemda setempat supaya bisa
mengeluarkan aturan atau larangan pengahli fungsian lahan kakao atau sawit”.
“Dengan demikian kedepan kita harapkan kondisi
(pengalihfungsian lahan) ini tidak terus berlanjut sebab kedepannya bisa berdampak
pada semakin berkurangnya areal perkebunan kakao di daerah,” ucapnya.
Senada dengan itu, Asisten Bidang Perekonomian
dan Kesejahteraan Rakyat Elia Loupatty berharap Dinas Perkebunan Provinsi dan
Kabupaten/Kota saling bersinergi untuk mengurangi pengalihfungsian lahan
perkebunan.
Ia pun meminta dinas perkebunan seluruh Papua
untuk bekerja sama mengangkat bidang perkebunan yang ada diatas tanah ini.
“Sebab ada lima komoditi unggulan yang dapat
dijual seperti, kopi arabica, kakao, karet, kelapa dalam dan sagu. Untuk itu,
saya meminta kepada Dinas Perkebunan se Papua saling bersinergikan,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Loupatty berharap mengenai
capaian pemerintah kabupaten dalam upaya peningkatan varietas komoditas
unggulan di daerahnya, bisa meningkat dibanding sebelumnya.