Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Provinsi Papua diminta segera “mematangkan” perencanaan sebelum dokumen induk
Rancangan APBD 2018 diserahkan ke DPR Papua Oktober mendatang.
Penegasan ini disampaikan Gubernur Papua Lukas
Enembe di Jayapura, saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada Apel Gabungan di
Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (19/6) kemarin.
“Saya minta perencanaan di 2018 mendatang
harus benar-benar dimatangkan, sehingga betul-betul setiap kegiatan dapat
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya. Sebab seluruh
kegiatan SKPD saat ini direncanakan melalui Bappeda. Bahkan untuk kabupaten dan
kota yang menginginkan pekerjaan semua lewat badan ini,” terang Lukas.
Menurut dia, bila tak ada halangan pada
September mendatang, pemerintah provinsi bakal berkoordinasi dengan pihak DPR
Papua guna membahas Rancangan APBD induk 2018. Pembahasan ini juga akan
dilakukan pararel dengan APBD Perubahan 2017.
Oleh karenanya, ia berharap seluruh dokumen
perencanaan dapat dipersiapkan secara baik oleh pihak Bappeda Papua, sehingga
dapat diserahkan tepat waktu kepada pihak DPR Papua untuk dibahas dan
ditetapkan.
“Karena itu, saya minta semua laksanakan
sesuai tupoksi dan tanggungjawab kita masing-masing di SKPD. Sementara pihak
Bappeda akan menjadi penanggungjawabnya,” tutur dia.
Sebelumnya, Gubernur Lukas meminta lembaga
pengawasan dan pemeriksa keuangan negara, seperti Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) maupun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), agar memberikan
pengawasan secara maksimal kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SPKD)
perencanaan dan penggunaan anggaran daerah.
Hal demikian bertujuan agar lebih efisien dan
efektif, baik di provinsi maupun kabupaten dan kota. “Saya meminta agar semua
lembaga audit dan lembaga pengawasan supaya secara proaktif bisa melakukan
pencegahan terhadap penyalahgunaan anggaran, termasuk korupsi”.
“Apalagi saya dan seluruh staf telah dibimbing dan
diarahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lebih meningkatkan
kinerja perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi elektronik,”
tutupnya.