Gubernur Papua Lukas Enembe menolak
bertanggung jawab terhadap segala bentuk pekerjaan dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Kepala Satuan Kerja Pemerintah daerah (SKPD).
Lukas Khawatir kasus pembangunan jalan ruas
Kemiri – Depapre sepanjang 24 km yang merugikan negara Rp 42 miliar sebagaimana
hasil pemeriksaan BPK, kembali dialamatkan kepadanya padahal dirinya bukan
sebagai pengguna anggaran.
“Ada yang bilang Gubernur bertanggung jawab
terhadap ruas Kemiri – Depapre yang kini di tangani KPK. Itu tidak ada urusan
dengan saya. Kalau ada kesalahan yang bertanggungjawab adalah pengguna anggaran
(Kepala SKPD-nya). Jadi saya harap jangan lagi terjadi seperti kasus ruas
Kemiri -Depapre sampai hari ini belum tahu kelanjutannya.
“(Mantan) Kepala Dinasnya belum ditangkap,
padahal Pejabat Eselon III dan IV sudah diperiksa bahkan telah mengaku
(bertanggung jawab terhadap kerugian negara itu). Makanya, ini jadi pengalaman
kita jangan bilang ini Gubernur (yang tanggung jawab). Saya katakan tidak, kamu
(Kepala SKPD) yang bertanggung jawab karena merupakan pengguna anggaran,” tegas
dia, dalam Apel Gabungan di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin
(19/6) kemarin.
Lukas Juga menegaskan tak pernah
mengintervensi Biro Layanan Pengadaan Barang dan Jasa dalam melakukan proses
tender. Ia bahkan meminta instansi tersebut untuk independen dan transparan
dalam sebuah proses pelelangan.
“Sehingga pihak ketiga yang menang tender,
adalah mereka yang memenuhi persyaratan bukan karena penunjukan”.
“Dan sekali lagi tidak ada intervensi dari
Gubernur. Siapa yang lolos semuanya sesuai aturan dan berarti dia yang
berhak,”jelasnya.
Lukas menambahkan dirinya hanya meminta agar
Biro Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, agar melakukan seleksi ketat terhadap
pihak ketiga yang akan mendaftar. Sebab dikhawatirkan yang menjadi pemenang,
justru tak menjalankan tugas sebagaimana mestinya
“Yang jelas saya selalu katakan siapa pun yang menang
pekerjaannya harus dipertanggungjawabkan dan beres. Jangan asal menang tapi
pekerjaan jadi hambatan. Intinya orang yang menang harus bisa berhasil dan
sukses dan di lapangan pekerjaan 100 persen,” pungkas dia.