Puluhan putra dan putri asli Papua berunjuk
rasa mengadukan nasib mereka ke Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi, Hery Dosinaen, Selasa (20/6), di
Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Dikoordinatori Pdt. John Baransano, mereka
mengeluhkan tak ada keberpihakan pihak panitia penerimaan tes bintara
kepolisian (Secaba) kepada putra dan putri asli Papua. Tercatat sekitar 200-an
anak asli Papua telah dinyatakan gugur dalam tes tersebut.
“Kami datang ke tempat ini untuk mengadukan
tak ada keberpihakan kepada orang asli Papua dalam penerimaan tes Secaba.
Padahal anak-anak ini datang dari kabupaten yang jauh. Bahkan ada yang dari
Wamena, kemudian kabupaten di pegunungan lainnya. Sehingga kita harap bapak
Sekda bisa memperhatikan aspirasi kami,” Pdt. John Baransano.
Sementara Sekda Hery Dosinaen merasa prihatin
dengan kejadian yang menimpa anak-anak Papua tersebut. Pihaknya akan segera
melaporkan hal itu kepada Gubernur Papua untuk selanjutnya dicarikan solusi
bersama Kapolda.
“Menengai anak-anak asli Papua yang berunjuk
rasa karena tak lolos tes secaba kepolisian, kita prihatin. Ini tentu nanti (akan
kita sampaikan kepada) bapak Gubernur untuk dikoordinasikan dengan bapak
Kapolda, selanjutnya diharapkan bisa diakomodir”.
“Tapi yang saya perlu sampaikan memang untuk
masuk tes di kepolisian ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Bukan hanya di
secaba kepolisian, tetapi juga di IPDN justru banyak juga anak-anak kita yang tidak
diterima karena gred yang dipersyaratkan sangat tinggi. Sehingga kemarin kita
minta di kepolisian untuk diturunkan, baik tinggi badan kesehatan dan lainnya,”
kata dia.
Ditambahkan Sekda, masalah ini akan menjadi
perhatian pihak pemerintah provinsi dalam waktu dekat ini. Sehingga pihaknya
akan segera menjadwalkan pertemuan bersama seluruh stake holder diantaranya
DPRP, MRP dan Kapolda.
“Sehingga nanti semuanya bakal duduk berkoordinasi untuk
merealisasikan bagaimana merekrut lebih banyak anak-anak asli Papua (supaya
bisa diterima di kepolisian),” tuntasnya.