Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mendorong
lembaga pendidikan di Bumi Cenderawasih agar mulai menetapkan tata cara
pembuatan noken, sebagai salah satu mata pelajaran ekstra kurikuler di
sekolahnya.
Hal ini, diharapkan Klemen Tinal, agar noken
yang kini menjadi salah satu warisan budaya dunia asal Papua, lebih dicintai
para kawula muda dan mampu dilestarikan hingga di masa mendatang.
“Saya harap anak-anak sekolah mulai diajar
cara bikin noken. Makanya ini harus kita dorong di sekolah jadi saah satu
kegiatan ekstra kurikuler”.
“Dengan demikian, para anak-anak kita akan
mulai bangga pakai noken yang merupakan hasil bikinannya sendiri,” kata dia,
dalam satu kesempatan, pekan kemarin.
Wagub juga berharap agar para generasi muda di
Provinsi Papua tak sampai gengsi memproduksi apalagi menggunakan noken.
“Karena harusnya bangga menggunakan noken
dalam aktivitas maupun rutinitasnya sehari-hari. Karena percuma noken ini sudah
diakui milik orang Papua, tapi tak ada lagi yang membuat atau menggunakan
noken,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Wagub mengaku pihaknya
baru-baru ini menggalakkan program “Syal for Noken”. Program ini memberikan
imbalan syal kepada seluruh masyarakat yang kedapatan menggunakan noken saat
beraktivitas.
“Syal yang saya bagikan semata-mata untuk mendorong
supaya lebih banyak lagi orang memakai noken. Tapi kedepan kita harap noken
dipakai bukan untuk imbalan, tapi jadi bagian yang tak terpisahkan dari
masyarakat di negeri ini,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub mengingatkan para
Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjalankan aturan menggunakan noken saat
bekerja. Apalagi, pemerintah provinsi sudah menerbitkan peraturan daerah yang
mewajibkan pegawai negeri sipil memakai noken.
“Tapi yang utama kita mau ajak supaya masyarakat di
negeri ini dengan sendirinya dan dari hatinya memakai noken. Sekali lagi bukan karena keterpaksaan.
Karena kalau memaksa itu juga kurang bagus. Tapi kita berharap ASN sebagai
pelayan masyarakat lebih dulu memberi contoh yang baik dalam menegakkan
peraturan daerah,” harap dia.