Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Provinsi Papua mengharapkan tenaga pendamping yang diturunkan ke 29 kabupaten
dan kota, mampu merubah pola pikir masyarakat selama bertugas di masing-masing
wilayahnya.
Kepala Bappeda Papua, M. Musa’ad pun berharap
agar pemerintah kabupaten dan kota memanfaatkan tenaga pendamping yang
diterjunkan tersebut. Sehingga program yang turun dari provinsi mampu
disinergikan dengan kabupaten dan kota, guna memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hal demikian disampaiakan Kepala Bappeda Papua
di Jayapura, dalam keterangan persnya kepada awak media, Senin (3/6).
Menurut dia, pada tahun ini dana Gerbangmas
Hasrat Papua yang diturunkan ke kabupaten dan kota mencapai Rp250 miliar.
Dimana Rp 150 miliar dikelola kabupaten dan kota, sementara Rp100 miliar melalui
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis khusus yang menangani bidang
ekonomi.
“Karena itu, sekali lagi diharapkan program
Gerbangmas Hasrat Papua ini mampu mendorong perekonomian rakyat, lebih khusus
di wilayah perkampungan,” ucapnya.
Sementara ditanya soal jumlah tenaga
pendamping yang diterjunkan ke kabupaten dan kota, Musa’ad menjawab, saat ini
telah diturunkan sekitar 60 orang. Jumlah tersebut akan dibagi per kabupaten
sebanyak 4 orang tenaga pendamping.
Tenaga pendamping tersebut, nantinya akan
menjadi motivator pembangunan masyarakat di kampung-kampung dan secara
bergantian bakal melakukan pendampingan untuk setiap program yang sementara
direncanakan dan tengah dikerjakan, hingga pertanggungjawabannya.
“Yang jelas tenaga pemdamping tersebut akan
memberikan laporan secara berkala kepada kami di Bappeda mengenai apa yang telah dilakukan dalam setahun. Sebab
mereka pun sudah dilengkapi fasilitas seperti tablet”.
Sebelum diterjukan, tambah dia, para tenaga pendamping
terlebih dahulu telah diberikan pelatihan bekerjasama dengan pihak terkait,
sebagai mitra pembangunan.