Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Papua bakal
segera melakukan pengecekan terhadap laporan pemotongan tunjangan sertifikasi
guru, sebagaimana yang dialami sejumlah tenaga pengajar tersebut di Bumi
Cenderawasih.
“Saya belum dapat informasi itu, tapi kalau
benar dipotong itu namanya pungli dan kita akan segera lakukan pengecekan di
lapangan mengenai kabar berita ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan Papua Elias
Wonda kepada pers, Senin (10/7), disela-sela acara Hal Bi Halal di GOR
Cenderawasih Jayapura.
Dari informasi yang diterima harian ini,
terjadi pemotongan dana sertifikasi guru terhadap salah satu guru SMA Negeri I Merauke
atas nama Tri Sulasmiati. Dirinya mengaku tunjangan sertifikasi yang
diterimanya mendapat pemotongan sekitar Rp 1.000.000.
“Harusnya saya terima Rp 10.500.000, tetapi
nyatanya yang kami dapatkan hanya Rp 9.500.000. Sampai saat ini belum tahu
alasan pemotongan itu. Bahkan kalau biasanya guru terima tunjangan selama tiga
bulan, kini ditransfer per semester atau enam bulan”.
“Sampai saat ini pun dari dinas setempat belum
memberikan sosialisasi atau pemberitahuan,” keluh dia.
Sementara Elias mengatakan keluhan ini akan
segera ditindaklanjuti. Sebab semestinya hal ini tak mesti terjadi. Apalagi tunjangan
guru ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru melalui pemerintah
pusat.
“Harusnya tidak ada pemotongan. Apalagi kan
dana ini distranfer langsung oleh pemerintah pusat melalui beberapa bank yang
sudah melakukan kerja sama”.
“Intinya saya mau katakan kalau dari dinas pendidikan yang
melakukan pemotongan saya kira tidak mungkin. Seba sekali lagi uangnya itu
sistemnya transfer langsung ke rekening guru dan distribusinya dari pusat,”
jelasnya.