Pemerintah Provinsi Papua mengakui banyak
menerima keluhan terkait penerimaan siswa baru via online, yang baru saja
berjalan beberapa waktu kemarin.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang
Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty, saat
dimintai keterangan di Jayapura, Jumat (14/7), kemarin.
Menyikapi hal itu, ia mengimbau pihak sekolah
untuk lebih dahulu melakukan sosialisasi kepada orang tua dan siswa baru
sebelum membuka pendaftaran, supaya tak terjadi kesalahpahaman di lapangan.
"Memang beberapa akhir pekan lalu kami
sering mendengar keluhan dari para ada orang tua yang tidak memahami atau
bahkan belum mengetahui secara pasti penerimaan secara inline ini. Mereka pun
belum tahu kondisi sekolah, sehingga tak jarang muncul komentar miring”.
“Makanya, usul saya sebaiknya sebelum dibuka
pendaftaran, disosialisasikan dulu sehingga bisa meminimalisir komentar miring
dari masyarakat. Sebab yang jelas pendaftaran yang dilakukan harus sesuai
dengan aturan perundang-undangan," jelasnya.
Elia menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua
akan memberi perhatian khusus terhadap masa-masa penerimaan siswa baru yang
sementara berjalan saat ini. Sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan meminta
instansi terkait untuk memonitor pelaksanaan penerimaan online di Bumi
Cenderawasih.
“Intinya harus ada keterbukaan dalam
penerimaan siswa baru ini. Sehingga guru-guru juga nanti yang bekerja bisa
sepenuh hati bersama timnya. Sebab jangan sampai mereka disudutkan karena
penerimaa online ini”.
"Kemudian hal yang tak kalah penting
adalah memahami apa yang menjadi tanggung jawab negara dan orang tua. Supaya
tidak keluar sebutan pungutan liar (pungli), karena memang ada kewajiban yang
harus dibayar para orang tua. Tapi sekali lagi semuanya diatur dalam UU,”
jelasnya.
Sebelumnya, Sekda Papua berharap proses
penerimaan siswa baru secara online pada tahun ajaran 2017-2018, tak
memunculkan masalah yang pada akhirnya mempersulit masyarakat untuk melakukan
pendaftaran.
"Karena itu, kita harap sebelum dilakukan
pendaftaran ada baiknya dikomunikasikan antara komite dan perwakilan orang tua juga
dengan pihak sekolah. Sehingga mampu meminimalisir hal-hal yang tak
diinginkan,”imbaunya.