Pemerintah Provinsi Papua mendorong pemerintah
kabupaten dan kota, untuk maksimal dalam mengimplementasikan good governance
(pemerintahan yang baik), mulai dari aspek pengelolaan keuangan sampai dengan
kinerja organisasi.
Hal tersebut bertujuan agar dalam beberapa
tahun mendatang, seluruh pemerintah kabupaten dan kota diatas tanah ini, mampu
meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
RI.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun, di Jayapura,
Jumat kemarin.
Menurut dia, dari data yang diterima untuk
kabupaten dan kota se Provinsi Papua,
yang telah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) masih relatif
terbatas.
Dimana yang telah mendapat opini WTP atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2016 sebanyak tujuh kabupaten dan
satu kota.
“Atau baru sejumlah 24 persen dari total 28
kabupaten dan satu kota yang ada. Sehingga sekali lagi sangat penting untuk
mengimplementasikan good governance di masing-masing wilayahnya,” sebut dia.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe minta
seluruh kabupaten berjuang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Gubernur berharap penerapan sistem akuntansi
berbasis akrual dalam penyusunan laporan keuangan, diharapkan turut membantu
pemerintah kabupaten memperoleh opini WTP. “Sehingga Papua tak lagi mendapat
predikat negatif secara nasional,” tutur dia.
Meski begitu, tambahnya, diharapkan agar opini WTP
yang diraih, harus dibarengi dengan pembangunan yang nampak di daerahnya. Sebab
jangan sampai, opini yang didapatkan tak sebanding dengan kondisi kesejahteraan
masyarakat yang belum mengalami kemajuan berarti.