Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) mengklaim siap membantu identifikasi lahan ganja yang ada di wilayah
bumi cenderawasih.
Menurut Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
(Pusfatja) LAPAN, Rokhis Komarudin, klaim tersebut bukan tanpa alasan. Dimana
LAPAN bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa waktu lalu, berhasil
menemukan lahan ganja di Aceh.
“Paling tidak hasil pencitraan satelit dari
kami ini sangat efektif. Sebab satelit ini bisa memonitor posisi ladang ganja
yang ada di Papua. Sebab keberhasilan ini sudah pernah dilakukan di Aceh dan
kami siap melakukannya di Papua," terang dia pada sosialisasi pemanfaatan
citra satelit di lingkup pemerintah provinsi Papua, di Jayapura, Senin (17/5).
Dikatakan, saat ini pihak LAPAN menggunakan
single government listen untuk mencatat data resolusi tinggi. Data pencitraan
satelit ini merupakan lisensi resmi milik pemerintah Indonesia. Dengan
demikian, pihaknya mengimbau pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua,
dapat memanfaatkan data tersebut untuk mendukung pelaksanaan pembangunan di
negeri ini.
“Dimana data-data ini tentinya bisa diakses
sendiri namun hanya untuk resolusinya rendah dan menengah. Caranya akan diberi tahu
kepada pihak pemda yang membutuhkan melalui pengunduhan atau di download”.
“Tapi kita harap sebelum membeli data di
LAPAN, pemerintah kabupaten/kota dan provinsi harus berkoordinasi. Supaya tak
ada pembelian data yang ganda, sehingga tidak menjadi pemborosan
pembiayaan,”terangnya.
Sementara untuk permintaan data satelit dengan
resolusi tinggi, tambahnya, pihaknya mengimbau semua itu harus melalui
permintaan dari pemerintah daerah atau minimal oleh pejabat eselon II, yang bersurat
kepada Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN.
"Setelah mendapat persetujuan baru nanti kami akan
sampaikan bagaimana tata caranya. Namun intinya kita perlu ada persetujuan dulu
dari pimpinan, selanjutnya jika sudah rampung, akan langsung disampaikan
seluruh data yang dibutuhkan,” pungkasnya.