Provinsi Papua yang kaya akan sumber daya
alamnya, nyatanya sudah terdengar hingga ke seantero ujung bumi. Hal tersebut
tak ayal mengundang ketertarikan sejumlah negara tetangga untuk kerja sama
dibidang ekonomi, pertambangan dan lainnya
Salah satu diantaranya Republik Palao, yang
kini telah menyatakan ketertarikan mendatangkan sejumlah bahan material galian
c yang ada di pulau Papua. Diantaranya pasir dan batu, dimana kedua sumber daya
alam itu dihargai Rp 1,3 juta per satu kubik di Republik Palao.
"Sejak turun dari pesawat pasir,
batu-batu yang ada di sini sudah membuat utusan dari negara Palao ngiler. Sebab
harga untuk 1 kubik batu dan pasir di Palau mendapai Rp 1.3 juta”.
“Sementara di Papua jauh lebih murah. Sehingga
dari pertemuan ini diharapkan bisa ada tindaklanjut untuk kerja sama mengangkut
material itu ke Palao," terang Duta Besar Republik Indonesia untuk
Filipina Johny Lumintang, yang mendampingi Konsul Kehormatan RI di Republik
Palau Ignacio Anastacio, bertemu Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan
Rakyat Sekda Papua, Elia Loupatty, Jumat (21/7) di Jayapura.
Johny mengaku tak hanya kerja sama dibidang
pertambangan yang bisa dibangun dengan Palao yang masih memiliki hubungan
kekerabatan ras melanesia dengan Papua. Namun dibidang perekrutan tenaga kerja.
"Sebab siapa tahu mungkin ada anak-anak
Papua yang bisa bekerja di hotel-hotel Repulik Palao. Sebab memang disana
(Palao) hanya ada 20 ribu penduduk tapi jumlah wisatawan yang berkunjung
sebulan bisa mencapai jumlah itu.
“Dengan demikian, supaya juga ada konektiviitas
antara saudara-saudara kita yang ada di pasifik dengan Indonesia, khususnya
bagian timur," ucap dia.
Sementara Asisten Bidang Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Elia Loupatty menyambut baik tawaran kerja
sama itu. Apalagi Papua merupakan bagian dari ras melanesia.
Oleh karena itu, pihaknya mengatakan jika
memang ada peluang-peluang ekonomi yang bisa digarap oleh kedua belah pihak,
dirinya merasa sangat baik untuk ditindaklanjuti.
“Seperti ada permintaan untuk pengiriman material
bangunan batu dan pasir. Tentu jika ini baik harus ditindaklanjut. Apalagi bahan
baku di Palao kan mahal. Sementara di Papua masih tergolong murah. Sehingga
secara ekonomi saya katakan ini kesempatan yang harus diwujudkan,” harapnya.