Pemerintah Provinsi Papua mengharapkan
pengusaha lokal yang ada di seluruh Bumi Cenderawasih, untuk berusaha
mengembangkan diri serta meningkatkan kualitas dalam menyambut proyek-proyek
pemerintahan yang mulai tahun ini dilaksanakan secara elektronik.
“Pemerintah Provinsi Papua belum bisa
mengakomodir semua pengusaha yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa.
Apalagi paket pekerjaan yang nilainya diatas Rp 500 juta, dikelola Biro Layanan
Pengadaan Barang dan Jasa Setda Papua dilakukan secara full e-Proc (full
elektronik)”.
“Dengan demikian kami harapkan pengusaha lokal
dapat mengembangkan diri terutama dalam penguasaan teknologi informasi,
sehingga mampu memahami petunjuk teknis pengadaan barang dan jasa secara
elektronik,” terang Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda
Papua Elia Loupatty, pada sosialisasi konsolidasi pemaketan pekerjaan di
lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, Senin (31/7), di Jayapura.
Lagi dikatakan, proses pengadaan barang dan
jasa sering kali telat pada tahapan administrasi, sehingga menjadi salah satu
perhatian pemerintah provinsi. Dimana bila proses administrasi memakan waktu
penyelesaian pekerjaan yang sangat lama, hal itu turut berdampak pada
penyelesaian pekerjaa yang berkorelasi dengan kualitas pekerjaan.
“Makanya konsep konsolidasi pemaketan
merupakan satu alternatif pengelolaan administrasi yang kami gelar. Yang
tentunya akan terus dikoordinasikan dengan penanggung jawab pengelola pengadaan
barang/jasa. Yakni Lembaga Kebijakan Pengadaan Badang dan Jasa (LKPP) RI,”
jelasnya.
Pemerintah Provinsi Papua dalam beberapa tahun
terakhir telah mulai mengedepankan transparansi untuk mewujudkan terciptanya
pembangunan yang handal serta bebas dari KKN. Dimana, untuk mewujudkannya telah
dilakukan banyak terobosan, diantaranya menghasilkan pembangunan di wilayah
pegunungan dengan medan sulit.
Sehingga memperhatikan kesulitan itu, maka
langkah konsolidasi terhadap seluruh pekerjaan proyek strategis wajib untuk
dilaksanakan sejak saat ini. Apalagi Provinsi Papua akan menyelesaikan
pembangunan venue PON XX 2020, dimana bakal ada begitu banyak paket pekerjaan
yang harus dilelang.
“Makanya perlu juga ada dukungan dari
pemerintah pusat dan daerah untuk terlaksananya seluruh proyek dengan baik dan
maksimal. Sehingga dengan terlaksananya sosialisasi di hari ini, harapannya
LKPP RI mampu menjadi sektor pemimpin pengadaan barang dan jasa”.
“Dilain pihak, menaruh perhatian seccara terus menerus
dan memberikan pendampingan maupun saran trhadap proses pengadaan barang dan
jasa. Sehingga setiap pekerjaan yang dilaksanakan benar-benar berkualitas
maupun tepat waktu,” harapnya.