Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menilai
dampak pembangunan yang dilakukan kurun waktu empat tahun terakhir, sudah mulai
terasa dan telah memiliki dampak secara umum bagi masyarakat.
“Secara umum pembangunan berjalan baik. Jadi,
masyarakat juga jangan suka munafik. Bilang belum bikin apa-apa, padahal saya
lihat sudah banyak yang berubah (karena imbas dari pembangunan)”.
“Misalnya pembangunan infrastruktur jalan, kan
sudah banyak yang dibangun. Sehingga secara kasat mata sudah banyak kita lihat.
Maka itu, saya kira hal ini patut kita akui,” terang Klemen di Jayapura, dalam
satu kesempatan, kemarin.
Dikatakan, fungsi pembangunan dan pelayanan
yang dilakukan pemerintah provinsi saat ini, bukan seperti membalikkan telapak
tangan. Mindset atau pola pikir seperti ini sangat keliru, sehingga pandangan
demikian perlu diubah.
“Sebab kalau mau pemerintah membangun dengan
cara disulap lalu langsung berubah, saya kira pemerintah tidak sepetit itu.
Kalau dulu waktu jaman sentralisasi memang pemerintah yang lakukan pembangunan.
Tapi saat ini berbeda, karena masyarakat hanya jadi subyek pembangunan
sementara pemerintah hanya sebagai fasilitator pembangunan”.
“Sehingga kedepan, diharapkan hal ini
didudukan pada posisi masing-masing dan semua berjalan beriringan. Karena kita
tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Kita harus bersatu agar semua bisa bangkit,”
kata dia.
Senada dengan itu, Gubernur Papua Lukas Enembe
pun baru-baru ini mengklaim ekonomi Bumi Cenderawasih sampai dengan triwulan
III 2016 tumbuh 20,65 persen dibandingkan triwulan III 2015. Dimana kondisi ini
jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III
2016 yang hanya 5,02 persen.
"Ini menandakan selama tiga tahun
kepemimpinan kami, pertumbuhan ekonomi Papua mampu tumbuh dengan pertumbuhan
rata rata 6,78 persen per tahun. Angka ini jelas-jelas lebih tinggi
dibandingkan rata rata pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya 5,19 persen dalam
tiga tahun terakhir," tuturnya.
Lagi dikatakan Gubernur, pertumbuhan ekonomi
Papua juga berkolerasi erat dengan makin membaiknya kesejahteraan masyarakat
yang tergambar dari penurunan angka kemiskinan, yakni dari 31,15 persen pada
2013 menjadi 28,54 persen pada Maret 2016.
Pencapaian pembangunan ini, tambahnya, tak lepas dari
pelaksanaan berbagai prioritas pembangunan melalui gerakan bangkit, mandiri dan
sejahtera.