Pemerintah Provinsi Papua berharap masyarakat
mampu menjadi ujung tombak dalam penanganan bencana alam, seperti gempa bumi,
banjir, tsunami maupun tanah longsor.
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, Welliam Manderi, pada kegiatan
simulasi peralatan teknis penanggulangan bencana, di Jayapura, Jumat (11/8)
kemarin.
Sementara untuk memaksimalkan penanganan
masyarakat terhadap penanganan bencana, BPBD Papua menggandeng masyarakat
Kampung Skouw Yambe dan Skouw Sae, Distrik Muara Tami agar siap siaga dalam
menghadapi bencana.
“Sehingga dengan adanya simulasi
penanggulangan bencana yang diikuti masyarakat ini, diharapkan mampu memberikan
pemahaman kepada mereka agar bisa memanfaatkan peralatan teknis yang ada untuk
menolong masyarakat lainnya pasca bencana,” harap dia.
Dia menambahkan, upaya menggandeng masyarakat
Skouw Yambe dan Skouw Sae dalam penanggulangan bencana alam, selain kedua
kampung berdekatan dengan pantai, juga merupakan upaya mendorong kampung itu
menjadi tangguh terhadap bencana.
“Makanya kita ambil pemuda dan pemudi dari
kedua kampung ini supaya bisa membantu dalam penanganan bencana sebelum
pemerintah turun tangan. Dengan harapan masyarakat kedepan, bisa menyadari
ketika terjadi bencana, apa saja yang harus dilakukan sebagai penanganannya,”ucap
dia.
Sementara untuk memaksimalkan upaya
penanggulanagn terhadap bencana, tim anggaran Pemprov Papua diimbau memprogramkan
dana bencana alam siap pakai. Sebab dengan adanya program tersebut, dia
meyakini instansinya akan lebih maksimal dalam menangani bencana alam yang
terjadi di Bumi Cenderawasih.
“Sehingga kesan di masyarakat Pemerintah
Provinsi Papua melalui BPBD tidak lamban dalam melaksanakan tugasnya”.
“Makanya kita dorong supaya ada penganggarannya
minimal dalam pos Sekeretaris Daerah. Sehingga ketika ada terjadi bencana, BPBD
bisa langsung bisa turun ke lapangan,” harapnya.