Gubernur Papua Lukas Enembe menginstruksikan
Satuan Kerja Perangkat Daearah (SKPD) Biro Otonomi Khusus, untuk merancang
masterplan (rencana induk,red) terkait pemberian beasiswa bagi putra dan putri
asli Bumi Cenderawasih.
Masterplan ini diharapkan tak hanya mengatur
mengenai pemberian beasiswa, tetapi memberi ruang maupun posisi (pekerjaan
tetap,red) bagi Orang Asli Papua (OAP), usai menempuh pendidikan tinggi di
dalam maupun luar negeri.
“Supaya ketika kita mengirim anak-anak ini
menempuh pendidikan, kembali ke Papua mereka punya masa depan yang jelas. Dan
yang utama anak-anak ini sudah tahu pasti apa yang dikerjakan,” terang Gubernur
Lukas di Jayapura, akhir pekan kemarin.
Ia berharap, masterplan ini dapat rampung
secepatnya. Dia khawatir sebagian besar para anak-anak asli Papua yang
diberikan beasiswa, tak kembali ke Papua untuk mengabdi dan mengisi
pembangunan. Sebab mereka sudah mendapat tawaran yang lebih baik di tempa lain.
“Karena dari masa pemerintahan kami sudah
sekitar Rp 1 triliun biaya yang dikeluarkan pemerintah provinsi untuk pendidikan
tinggi. Bahkan kita akan terus tambah sehingga semakin banyak kita kirim akan
semakin baik”.
“Namun yang terpenting juga para mahasiswa dan
mahasiswi ini dapat kembali melakukan pembangunan di Papua. Sebab itu tujuan
dari pemberian beasiswa ini,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, kepala daerah berpesan
agar para mahasiswa supaya tidak asal menimba ilmu di lingkungan kampus. Tetapi
tekun mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, sebab pendidikan sangat
penting bagi kemajuan generasi muda Papua di masa mendatang.
Pendidikan, tambah dia, sangat penting sebab
dengan menimba ilmu setinggi-tingginya, para generasi muda bakal memiliki daya
saing untuk menjadi calon pemimpin daerah ini di tahun yang akan datang.
“Belajarlah dengan baik sebab kalian adalah calon
pemimpin masa depan Papua. Karena itu, kita harap kalian dapat kembali untuk
membangun daerah ini supaya bisa setara dan maju sama halnya dengan
provinsi-provinsi lainnya di Indonesia bagian tengah maupun barat,” imbaunya.