Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru
ini melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sejumlah pejabat di kementerian dan
lembaga.
Berkenaan dengan hal itu, Asisten Bidang
Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty berharap,
jangan sampai ada Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pejabat di lingkungan
pemerintah provinsi, yang terkena OTT oleh penegak hukum.
“Karena OTT lagi menjadi gaya Indonesia, saya
berharap dari Gubernur, Wagub, Sekda, Asisten, Kepala SKPD, serta semua staf, jangan
sampai kena OTT. Harus kita yakin, kenapa ragu akan hal itu. Saya berharap
bapak dan ibu jangan (terkena OTT) karena akan mempermalukan kita sekalian,”
imbau Asisten Elia dalam apel gabungan di Halaman Kantor Gubernur Dok II
Jayapura, Senin (28/8).
Ia berharap pengalaman (OTT yang dilakukan
oleh KPK) yang terjadi di tingkat pusat maupun daerah, menjadi pelajaran
berharga bagi seluruh aparatur sipil negara di Bumi Cenderawasih, sehingga tak
menyimpang dalam menjalankan tugas pokok maupun fungsinya.
Sebab aparat penegak hukum saat ini sudah
memiliki peralatan canggih yang dapat mereka pembicaraan meski dari jarak jauh.
Sehingga dari bukti-bukti tersebut, aparat penegak hukum mampu melakukan OTT
terhadap ASN yang menyimpang.
“Saya beritahu, pernah didalam ruangan ada
yang menunjukan satu alat. Dimana alat ini mampu merekam pembicaraan meski
objek yang sedang berbicara itu jauh dari posisi kami yang juga sedang
mendengar”.
“Waktu itu sekitar dua tahun lalu. Dan apa
yang dibicarakan itu 100 persen sama dengan yang kami dengar. Kami pun mengetes
di dalam mobil saya, sementara yang berbicara berada di tempat lain dan
hasilnya sama akurat. Jadi informasi ini
bukan (menakuti) ASN tapi untuk kebaikan,”jelasnya.
Elia juga mengingatkan seluruh ASN agar mulai
irit bicara dan tak melebihi kewenangan di lapangan. Apalagi tahun anggaran
saat ini tengah memasuki September.
“Saudara rasa mungkin biasa saja. Kelihatan saudara berada
di lapangan dan di tengah hutan yang jauh dari kota. Mungkin hanya berdua atau
berlima dengan pihak ketiga. Tetapi saya ingatkan dan beritahu, sangat penting bagi
kita untuk menghindari pembicaraan yang mengarah pada hal menyimpang,” imbau
dia.