Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat
agar tak ikut menyebarkan hoax (kabar/berita bohong) yang berpotensi memfitnah
seseorang maupun konflik antar pihak hingga berujung pada korban material atau
jiwa.
Masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam
menggunakan teknologi dan informasi. Sehingga setiap informasi yang diterima
dari media sosial maupun situs berita lainnya, tidak merugikan orang lain.
“Sekarang anak-anak sudah mulai pintar karena
dengan ponselnya mereka bisa mengakses seluruh dunia. Makanya, harus mulai
ditanamkan sejak dini agar supaya tidak terpengaruh dengan hoax yang beredar di
media sosial maupun situs berita lainnya”.
“Ini sangat penting sebab karena ketidaktahuan
bisa memicu hal yang tidak kita inginkan,” terang Asisten Bidang Umum Sekda
Papua Elysa Auri di Jayapura, akhir pekan kemarin.
Ia juga mengharapkan orang tua dapat ikut
mengawasi keluarga terdekatnya supaya tak salah dalam mengkonsumsi suatu
informasi. “Bayangkan baru-baru ini pihak keamanan menangkap seorang anak SMU
karena menghina Presiden dan menantang pihak kepolisian”.
“Sikap seperti ini saya harap tidak terjadi di
Papua. Sebab hanya akan merugikan dirinya sendiri tetapi orang lain,” ajak dia.
Sebelumnya, Gubernur Papua mengajak insan pers
dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kota Jayapura, untuk mulai
memerangi hoax yang kerap menghiasi media sosial dan berpotensi menimbulkan
konflik di tanah ini. Hal demikian disampaikan Gubernur Lukas, beberapa waktu
lalu.
Lukas mengharapkan agar insan pers lebih peka
dan selalu melakukan cek maupun ricek setiap informasi yang diperoleh dari
media sosial. “Supaya apa, agar kita semua tidak lagi sedemikian mudah
terprovokasi dan tersulut isu maupun berita bohong”.
"Apalagi sebagaimana kita ketahui bahwa
situasi dan kondisi di Papua belakangan cukup banyak muncul ketidaknyamanan di
lingkungan masyarakat. Karena itu, diharapkan semua pihak termasuk insan pers
dan FKUB bisa bergandeng tangan untuk menangkal isu-isu provokasi ini,"
ajak dia.
Lukas juga mengharapkan insan pers bersama FKUB dapat
berjalan beriringan dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menjaga
kedamaian di Tanah Papua. “Oleh karena itu, betapa pentingnya kegiatan buka
puasa ini sehingga kita semua bisa sepaham dan sepemikiran untuk menjaga
kedamaian di tanah ini,” ucap dia.