Pemerintah Provinsi Papua memberi dukungan
penuh terhadap tuntutan Kamar Adat Pengusaha Papua (KAAP) yang ingin mengelola
tiga persen dana otonomi khusus, sebagaimana amanat Peraturan Daerah Khusus
(Perdasus) 18 2008 tentang ekonomi berbasis masyarakat.
Meski begitu, KAPP selaku organisasi induk
yang memayungi sejumlah asosiasi pengusaha asli Papua, diminta mampu
mengorganisir dengan baik. “Supaya dana yang digelontarkan nantinya tepat
sasaran”.
"Makanya, harus diorganisir dengan baik
semuanya. Supaya jangan ada rasa tersinggung, sehingga KAPP tidak ditafsir
macam-macam oleh masyarakat,” ucap Asisten Bidang Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty, pada Deklarasi Kebangkitan
Ekonomi Orang Asli Papua, di halaman kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis
(8/9) kemarin.
Menurut dia, deklarasi tersebut mencerminkan
budaya orang asli Papua yang senang berkumpul untuk melakukan sesuatu hal untuk
kepentingan bersama. Pihaknya menyambut baik kegiatan itu, apalagi KAPP
merupakan organisasi pertama yang mendeklarasikan kebangkitan ekonomi orang
asli Papua.
Elia mengaku deklarasi kebangkitan ekonomi, ini
sama bersejaheranya seperti pada era 1960-an. Dimana Pada 1 Mei 1963, merupakan
sejarah bergabungnya Papua Barat ke pangkuan NKRI.
"Mungkin pada masa orang orang tua kita
dulu tidak pernah berpikir suatu saat nanti ada anak Papua yang akan menjadi Pilot
maupun ajudan Presiden seperti sekarang ini. Tapi fakta kita lihat kemarin pada
perayaan 17 Agustus lalu ada pilot Hellybel yang merupakan putra asli papua
mendarat di mandala, " kata dia.
Karenanya ia menilai, kebangkitan seperti ini sangat
baik dan perlu didukung penuh. “Sebab kata pendahulu, Bangsa Papua hanya dapat
dipimpin oleh bangsanya sendiri,” terangnya.
Sementara Ketua Umum Kamar Adat Pengusaha
Papua, Merry C Yoweni meminta para pengusaha dan pemuda asli Papua untuk
bersatu membangun ekonomi Papua.
Ia menilai orang Papua harus bisa bertindak di
atas tanahnya sendiri dengan mengelola ekonominya. Sebab tak ada orang lain
yang bisa membangun Papua, kecuali anak-anak Papua itu sendiri.
Dia menambahkan, untuk membangun tanah ini
tidak ditentukan oleh banyaknya pegawai negeri dan sarjana, tetapi berapa
banyak rakyat Papua yang terlibat dalam dunia usaha.
Sementara itu, kegiatan deklarasi ini dihadiri
oleh ribuan orang dari berbagai asosiasi pengusaha asli Papua se-Papua.
Selain deklarasi di kesempatan itu, juga diserahkan
bantuan modal usaha kepada perwakilan pengusaha serta penandatanganan asosiasi
yang menyatakan diri bergabung dengan KAPP serta penyerahan Draft Pergub
tentang Juknis Pelaksanaan Perdasus no 18 tahun 2008. Dimana mereka meminta 3
persen dana Otsus dikelola oleh pengusaha asli Papua.