Pemerintah Provinsi Papua mengimbau generasi
muda di Bumi Cenderawasih untuk berhenti melakukan kegiatan “membungkus” alat
vital yang dapat berpengaruh pada masa depan mereka.
Dari aspek mental psikologis, kegiatan itu juga
menunjukan bahwa yang bersangkutan tak memiliki kepercayaan terhadap kemampuan
diri sendiri.
“Makanya saya minta setop sudah
‘bungkus-bungkus’. Sebab hal itu hanya akan merugikan diri kita sendiri,” imbau
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty
di Jayapura, dalam satu kesempatan, kemarin.
Kaitannya dengan hal itu, para orang tua
diminta rutin memantau perkembangan anak mereka yang merupakan generasi emas
provinsi ini.
“Bapak dan ibu, saya nilai penting untuk kita memperhatikan
perkembangan anak-anak kita, karena dengan begitu kita bisa menghindarkan
mereka dari hal-hal yang tak diinginkan. Karenanya, sekali lagi saya minta suami
dan istri lihat anak kita secara baik, supaya mereka tak jatuh pada hal-hal
negatif,” harapnya.
Elia pada kesempatan itu, menyebut laporan
sejumlah anak usai sekolah menengah pertama dan atas yang sampai saat ini,
sudah berada pada lingkungan pergaulan bebas. Alhasil, ada sejumlah anak
sekolah yang tertangkap merokok di lingkungan sekolah, bahkan hal terburuk
menggunakan narkoba.
Tak sampai disitu, para anak usia sekolah kini
telah terjebak pada kegiatan seks bebas sehingga berpotensi putus sekolah
akibat hamil diluar nikah maupun ancaman terburuk terinveksi penyakit kelamin
serta virus mematikan HIV/AIDS.
“Makanya, saya imbau kepada orang tua sebagai teman
terdekat di rumah agar wajib memantau anak mereka. Lebih khusus untuk orang
asli Papua, supaya mereka yang jumlah sekitar 2 juta penduduk ini terus tumbuh
berkembang”.
“Sekali lagi hal ini sangat penting, agar kita
bisa menjaga generasi emas Papua memiliki masa depan yang cemerlang di masa
mendatang,” harapnya.
Sebelumnya Gubernur Papua Lukas Enembe
mengkampanyekan para orang tua agar dapat menjauhkan anaknya dari pengaruh
buruk minuman keras (Miras) dan Narkoba, yang dapat merusak serta menghancurkan
generasi muda sebagai penerus bangsa.
Ia berkeinginan agar generasi muda di Papua dapat
tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin seperti dirinya, sehingga dapat
membangun Papua dan Indonesia.