Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengimbau
bupati dan walikota di Bumi Cenderawasih untuk membentuk tim pelayanan kesehatan
bergerak, yang melakukan penanganan dari pintu ke pintu di kampung-kampung.
Hal demikian, untuk menghindari kematian
misterius sejumlah warga sebagaimana dilaporkan tokoh agama pada Distrik
Samenage, Kabupaten Yahukimo, beberapa waktu lalu.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua
Aloysius Giay, tim pelayanan kesehatan bergerak ini mesti di bentuk paling
lambat 2018 mendatang. “Makanya saya kalau mendapat informasi kejadian seperti
begini tidak kaget. Apalagi jika kabupaten setempat belum punya pelayanan
kesehatan bergerak”.
“Artinya apa, begitu ada pelayanan kesehatan
bergerak dilakukan ke kampug-kampug, saya lihat ada perubahan terjadi. Seperti
di kabupaten yang saat ini sudah miliki pelayanan kesehatan bergerak, Paniai, Yalimo, Lanny Jaya,dan Jayawijaya,”
terangnya di Jayapura, kemarin.
Dikatakan, program pelayanan kesehatan
bergerak kaki telanjang dan terapung sebagaimana yang telah digagas pemerintah
provinsi, sejujurnya merupakan proyek percontohan bagi pemerintah kabupaten dan
kota agar menduplikasi (mencontohi,red)
program itu.
Apalagi saat ini, dana pelayanan kesehatan
yang turun di kabupaten mencapai milyaran rupiah. Sementara pemerintah
provinsi, hanya bersifat melakukan monitoring, pengawasan dan pengendalian agar
dana yang turun ke kabupaten maupun kota, bisa dipergunakan secara tepat
sasaran.
“Bayangkan dana yang turun ke kabupaten untuk
dana Otsus ada sekitar 15 persen yang rata per kabupaten capai Rp15 mliar.
Kemudian, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik mencapai total Rp1,7
triliun, turun di semua kabupaten. Kami di provinsi tidak kelola uang itu”.
“Makanya, program pelayanan kesehatan bergerak
yang kami jalankan diharapkan bisa ditiru. Sebab semua dana sudah dikasi ke
kabupaten dan kota. Contoh saja untuk Kabupaten Yahukimo dimana pada tahun ini mengelola
Rp180 miliar,” ucap dia.
Sementara Aloysius memberi raport merah pada
beberapa kabupaten yang dinilai belum maksimal dalam melakukan pelayanan
kesehatan.
Sejumlah kabupaten tersebut, yakni Yahukimo,
Nduga, Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Deiyai, Dogiyai dan
Mamberamo Raya.
“Sungguh-sungguh di sejumlah kabupaten ini mesti harus
dilakukan perbaikan pelayanan kesehatan. Karena bila tak ada pembenahan, makan
tidak menutup kemungkinan pada sejumlah daerah ini bakal didapati kematian misterius
seperti seperti yang dilaporkan di Distrik Semenage, Yahukimo,” tandasnya.