Dinas Sosial, Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Provinsi Papua mengklaim ada terjadi kenaikan penduduk yang cukup
signifikan di Bumi Cenderawasih dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Instansi tersebut bahkan mencatat ada
peningkatan sekitar 300 ribu penduduk sampai dengan pertengahan tahun ini. Hal
demikian, tak lepas dari tingginya angka kedatangan penduduk ke Papua.
Belum lagi, para pemuda dan pemudi yang genap
17 tahun sehingga telah memiliki hak untuk memilih dalam Pemilu.
Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Papua Ribka Haluk mengatakan, penambahan penduduk
diperkirakan masih akan terjadi. Sebab saat ini, instansinya tengah
gencar-gencarnya melakukan perekaman KTP-elektronik hingga ke seluruh pelosok di
Bumi Cenderawasih.
“Yang pasti untuk perekaman KTP-elektronik ini
belum tuntas dan masih berjalan. Kita pun sudah mengimbau seluruh
kabupaten/kota untuk mulai gencar melakukan perekaman sebelum akhir tahun ini”.
“Sebab sekali lagi untuk Papua kita lagi kejar
supaya semua pemilih yang ada di tanah ini, bisa menggunakan hak pilihnya, baik
untuk Pilgub maupun Pileg 2018 mendatang sebagaimana instruksi Menteri,”
terangnya, di Jayapura, Kamis (2/11) kemarin.
Ditanya mengenai jumlah penduduk Provinsi
Papua, Ribka mengaku sampai dengan 31 Juni 2017, jumlahnya mencapai 4.247.758.
Nilai ini meningkat sekitar 300 ribu jiwa jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, sebanyak 3.091.047.
Sementara dari data penduduk terbaru itu, Kota
Jayapura tercatat memiliki penduduk terbanyak dengan 223.564 jiwa. Menyusul Kabupaten
Yahukimo 190.734, Merauke 115.949, Jayawijaya 141.417 jiwa dan Tolikara 134.375
jiwa.
Meski demikian, data penduduk yang akan
digunakan pada Pilgub 2018 mendatang, merupakan penduduk hasil perekaman
semester pertama.
“Sehingga kalau nanti ada tambahan dalam waktu dekat
ini, tetap sudah tak masuk hitungan,” pungkasnya.